Sabtu, 4 Oktober 2025

Polisi Pastikan Tak Ada Orang Lain yang Bantu Pelaku Pembunuh Bayinya Sendiri di Jakarta Pusat

Polisi mengungkap upaya aborsi yang dilakukan oleh seorang wanita berprofesi sebagai asisten rumah tangga (ART) bernama Niawati.

Penulis: Fahmi Ramadhan
Editor: Hasanudin Aco
KOMPAS.COM/KIKI ANDI PATI
Ilustrasi mayat bayi 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahmi Ramadhan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polisi memastikan tak ada pihak lain yang membantu Niawati seorang asisten rumah tangga (ART) yang tega bunuh bayinya di rumah majikannya di Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Minggu (8/1/2023) lalu.

"Untuk kasus ini, tidak ada orang lain yang membantu tersangka," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Komarudin ketika dikonfirmasi, Jum'at (13/1/2023).

Lanjut Komarudin, bahkan selama bekerja sebagai ART dirumah tersebut tak ada satupun orang yang mengetahui bahwa Niawati sedang dalam kondisi hamil.

Adapun di rumah itu, dikatakan Komarudin, selain majikannya terdapat ART lainnya yang juga bekerja dilokasi tempat bekerja tersangka tersebut.

"Bahkan dirumah itu ada beberapa ART ada tiga ART dua perempuan dan satu laki-laki, mereka tidak tahu kalau tersangka sedang dalam keadaan hamil," jelasnya.

Baca juga: ART di Cempaka Putih Bunuh Bayi yang Baru Dilahirkannya Lalu Buang Jasadnya di Tempat Sampah

Sebelumnya diberitakan, polisi mengungkap upaya aborsi yang dilakukan oleh seorang wanita berprofesi sebagai asisten rumah tangga (ART) bernama Niawati di wilayah Cempaka Putih, Jakarta Pusat pada 8 Januari 2023 lalu.

Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Komarudin mengatakan, adapun praktek aborsi yang dilakukan oleh pelaku dengan cara meminum ramuan obat yang dibeli secara online.

"Dimana tersangka melakukannya di dalam kamar mandi di sebuah dimana tempat tersangka bekerja," kata Komarudin di Polres Metro Jakarta Pusat, Kamis (12/1/2023).

Usia meminum ramuan itu, Komarudin menerangkan, kemudian tersangka merasakan mulas dan akhirnya melahirkan di dalam kamar mandi tersebut.

Dalam kasus yang berhasil diungkap itu, lalu diketahui bahwa bayi tersebut ternyata sempat hidup pada saat tersangka melakukan upaya aborsi itu.

"Namun karena panik oleh tersangka disiram dengan menggunakan air sehingga hasil otopsinya bayi itu pun meninggal dan terdapat cairan di dalam rongga dada," jelasnya.

Setelah dipastikan sudah tidak bernyawa, tersangka kemudian membungkus jasad bayi itu menggunakan potongan handuk dan dimasukan kedalam plastik.

Lalu setelahnya, tersangka membuang jasad anaknya tersebut di tempat sampah depan rumah milik majikannya itu.

"Pagi harinya sekitar pukul 06.30 WIB ditemukan oleh seorang pemulung yang sedang mengais sampah dan ia melihat ada kepala bayi," ucapnya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved