Penculik Malika di Jakarta Pusat Ternyata Punya Hasrat Seksual kepada Anak-anak, Ini Kata Kapolres
Sebelumnya, Iwan Sumarno mengaku menculik Malika karena menganggapnya sebagai anak.
Setelah memesan minum, Yudi berencana mentraktir makan bersama keluarga Tunggal di warung itu. Ia menanyakan beras kepada Ardia.
"Mba punya nasi enggak? Boro-boro nasi, beras aja enggak punya. Yaudah dia bilang beli beras deh," katanya.
Yudi pun memberikan uang kepada Ardia untuk membelikan beras.
Sepulangnya membeli beras, Yudi pamit meninggalkan warung sebentar untuk membeli ayam goreng
Ia sempat singgah sebentar ke kios ikan hias Tunggal yang berada di sebelah warungnya dan bertemu Tunggal serta Malika.
Malika, yang saat itu sedang bermain air di bak, diajak Yudi untuk menemaninya membeli ayam.
Kecurigaan mulai timbul
Kecurigaan mulai timbul saat kakak Ardia datang menanyakan adik-adiknya, termasuk Malika.
Ardia menjelaskan kepada sang kakak bahwa si Malika sedang pergi menemani Yudi membeli ayam.
Pihak keluarga kemudian mencari.
"Tapi sudah lama sekali enggak ada. Sekitar pukul 15.00 WIB, saya langsung cari," katanya.
Yudi berusaha bertanya ke lapak-lapak pemulung di sekitar kawasan tersebut.
Namun, tidak ada yang mengenal sosok Yudi.
Baca juga: Rekam Jejak Penculik Bocah di Gunung Sahari Jakpus: Pernah Dipenjara 7 Tahun Kasus Pencabulan Anak
Adik istri Tunggal yang baru datang dari Bojong memberitahu untuk mengecek rekaman CCTV di sekitar lapak penjual ayam goreng.
Istri Tunggal, Oni bersama adiknya kemudian mengecek dan melihat bahwa sang anak diajak pergi oleh Yudi naik bajaj biru.
"Kejadian hari Rabu, dua hari kemudian kita bikin laporan ke Polres Jakarta Pusat," pungkasnya.
Tunggal berharap Yudi yang membawa anaknya kabur segera ditemukan batang hidungnya dan diamankan.
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Fakta Baru Sosok Penculik Malika di Gunung Sahari: Punya Hasrat Seksual dengan Anak-anak
Sumber: TribunJakarta
Motif Penculikan-Pembunuhan Kacab Bank BUMN Terungkap, Pemindahan Uang dari Rekening Dormant |
![]() |
---|
Gibran Utus 3 Pengacara Pribadi, Sidang Gugatan Ijazah Rp 125 Triliun Kembali Ditunda, Mengapa? |
![]() |
---|
Subhan Tegaskan Gugatan Rp125 T ke Gibran Bukan untuk Dirinya: Nanti Tiap Warga Dapat Rp450 Ribu |
![]() |
---|
Sosok AAF, Pria yang Pukul Polisi Lalu Lintas di Gunung Sahari, Pernah Dirawat di Rumah Sakit Jiwa |
![]() |
---|
Sidang Korupsi Impor Gula, Hotman Paris Ucapkan Terima Kasih Kepada Saksi Patahkan Dakwaan Jaksa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.