Gerakan Aktivis 98: Perkuat Jaring Pengaman Sosial di Tengah Tantangan Ekonomi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah aktivis 1998 dan alumni Kelompok Cipayung yang tergabung dalam 98 Resolution Network melakukan penguatan jaring pengaman sosial kepada warga Kelurahan Kwitang, Jakarta Pusat, dan komunitas pengemudi ojek online (ojol) di Rawamangun, Jakarta Timur.

Aksi ini berlangsung pada Sabtu (20/9/2025) dengan membagikan 1.000 paket sembako.

Adapun 98 Resolution Network merupakan komunitas aktivis gerakan mahasiswa 1998 dan alumni organisasi mahasiswa Kelompok Cipayung, yang beranggotakan eksponen aktivis pendukung Prabowo-Gibran.

Juru Bicara 98 Resolution Network, Sulaiman Haikal, mengatakan kegiatan ini sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto untuk mempercepat penyaluran bantuan sosial, dan sebagai bentuk respons atas situasi ekonomi yang menekan masyarakat.

"Apalagi kemarin Presiden sudah memanggil Menteri Sosial dan di situ didorong agar penyaluran social safety net, jaring pengaman sosial, itu harus segera," ucap Haikal.

Menurutnya, kegiatan ini sekaligus membawa pesan bahwa negara dan masyarakat hadir bersama dalam menghadapi tantangan ekonomi.

Mengingat di sisi lain pemerintah juga terus menyalurkan program yang meringankan beban rakyat sebagai jaring pengaman sosial.

"Kegiatan ini juga memberi pesan terang kepada seluruh rakyat bahwa mereka tidak akan dibiarkan sendiri dalam menghadapi tantangan ekonomi. Pemerintah akan terus menyalurkan program-program yang meringankan beban rakyat sebagai social safety net," tegas Haikal.

Sementara itu koordinator panitia kegiatan Warga Peduli Warga, Eli Salomo Sinaga, menyatakan program ini akan diperluas ke wilayah lain di Indonesia dengan prinsip gotong royong.

"Ya prinsipnya gotong royongnya akan dilakukan meluas. Kita mulai dulu dari Jakarta, nanti akan meluas di wilayah-wilayah lain," kata Eli.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut perwakilan dari BUMN Adhi Karya dan sejumlah pemrakarsa 98 Resolution Network seperti Haris Rusly Moti, Wahab Talaohu, Eli Salomo, Supriyanto, Gigih Guntoro, Joehanes Marbun, dan Urai Zulhendri.