Sabtu, 4 Oktober 2025

Virus Corona

Bertarung Nyawa Makamkan Korban Covid-19, Para Penggali Kubur di DKI Ternyata Belum Terima Honor

Abdurrahman Suhaimi menanggapi persoalan para penggali kubur yang belum mendapat uang intensif itu.

Editor: Hasanudin Aco
Kompas.com/ Garry Lotulung
Petugas penggali kubur tengah mengangkat peti mati pasien virus corona di TPU Tegal Alur (KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG) 

Berikut curhatan mereka seperti dilansir dari TribunJakarta,com:

Berpotensi Jadi Carrier

Petugas pemakaman membawa peti jenazah pasien suspect virus corona atau Covid-19 di TPU Tegal Alur, Jakarta Barat, Selasa (31/3/2020). Pemprov DKI Jakarta telah menyiapkan dua tempat pemakaman umum (TPU) untuk memakamkan pasien terjangkit virus corona (Covid-19) yang meninggal dunia, yakni di TPU Tegal Alur di Jakarta Barat dan TPU Pondok Ranggon di Jakarta Timur. Jenazah yang dapat dimakamkan di sana, yakni yang berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) dan berstatus positif terjangkit virus corona.
Petugas pemakaman membawa peti jenazah pasien suspect virus corona atau Covid-19 di TPU Tegal Alur, Jakarta Barat, Selasa (31/3/2020). Pemprov DKI Jakarta telah menyiapkan dua tempat pemakaman umum (TPU) untuk memakamkan pasien terjangkit virus corona (Covid-19) yang meninggal dunia, yakni di TPU Tegal Alur di Jakarta Barat dan TPU Pondok Ranggon di Jakarta Timur. Jenazah yang dapat dimakamkan di sana, yakni yang berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) dan berstatus positif terjangkit virus corona. (KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG)

Baca: Menilik Skenario Hidup Normal Pemerintah setelah Corona di Indonesia, Ahli Anggap Salah Besar

Setelah profesinya kini memiliki risiko tertular yang tinggi, para penggali kubur ini terpaksa tidak bisa langsung bertemu dengan keluarga mereka.

Mereka harus memastikan diri mereka benar-benar bersih usai bertugas.

Anan (42), seorang petugas makam merasakan perbedaan dalam hal kebersihan diri semenjak menangani jenazah Covid-19.

Bukan hanya mengerjakan tugas itu sebaik mungkin, juga harus benar-benar memastikan diri bersih selepas kerja.

Sebab, bisa jadi Anan terpapar virus tak kasat mata ini dan menyebar kepada anggota keluarga di rumah.

Anan mandi di area tempat pemakaman setelah kerja. Ia sudah menyiapkan baju ganti untuk dipakai sebelum pulang ke rumah.

Sang istri sudah menyiapkan cairan desinfektan untuk disemprotkan ke tubuh Anan ketika sampai di depan rumah.

"Saya disemprot cairan desinfektan sama istri. Sudah seperti burung. Ketika sampai rumah, saya mandi lagi. Bilas pakai sabun dua kali," ungkapnya seraya berseloroh kepada TribunJakarta.com pada Selasa (12/5/2020).

Istri memaklumi pekerjaan Anan yang bergelut di liang lahat sehari-hari.

Untuk mencegah penyebaran, ia membuat sendiri cairan desinfektan dan hand sanitizer.

"Istri enggak gelisah, dia udah paham kerjaan suaminya seperti apa. Dia bikin cairan desinfektan dan hand sanitizer sendiri untuk mencegah penyebaran," kata pria dua anak tersebut.

Petugas lainnya, Kasman (42) juga tak mau menjadi pembawa virus di lingkungan tempat tinggalnya bahkan di dalam keluarganya sendiri.

Ia dan rekan-rekan penggali kubur lainnya sudah menyiapkan alat-alat mandi, sabun dan shampoo untuk keperluan mereka membersihkan diri sebelum pulang.

Halaman
1234
Sumber: TribunJakarta
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved