Kamis, 2 Oktober 2025

Banjir di Jakarta

Banjir di Jakarta, Anies Baswedan Beda Pendapat dengan Menteri PUPR soal Normalisasi Kali Ciliwung

Basuki Hadimulyono dan Anies Baswedan berbeda pendapat terkait solusi banjir di Jakarta untuk normalisasi Kali Ciliwung.

Penulis: Nuryanti
KOMPAS.COM/NURSITA SARI - Dok. Biru Komunikasi Publik Kementerian PUPR
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono berselisih pendapat soal penanganan banjir di Jakarta. 

Adapun daerah yang sudah dilakukan normalisasi yakni Kampung Pulo, Kelurahan Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur.

Sehingga, Anies mengatakan, banjir Jakarta dapat diselesaikan dengan cara pengendalian air di daerah hulu.

Pengendalian air tersebut dengan membangun kolam retensi seperti dam, waduk, dan embung.

Menurutnya, hal itu bertujuan untuk pengontrolan, pengendalian volume air yang bergerak ke arah hilir.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (Tribunnews.com/Danang Triatmojo)

Jokowi

Mengenai banjir yang terjadi di wilayah Jakarta dan sekitarnya ini, Presiden Jokowi menyebut karena kerusakan ekologi dan kesalahan yang dibuat manusia.

Sehingga Jokowi meminta semua pihak bekerja sama menangani masalah banjir ini.

Ia mengimbau pemerintah pusat sampai kota ikut membantu menangani permasalahan banjir ini.

"Ini harus dikerjakan bersama-sama. Pemerintah pusat, Pemprov, pemerintah kabupaten dan kota semuanya bekerja sama dalam menangani ini," ujar Jokowi di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (2/1/2020), dikutip dari Kompas.com.

Jokowi mengatakan, karena perbuatan membuang sampah tidak pada tempatnya dan lainnya, peristiwa banjir ini bisa terjadi.

"Karena ada yang disebabkan kerusakan ekosistem, kerusakan ekologi yang ada, tapi juga ada yang memang karena kesalahan kita yang membuang sampah di mana-mana. Banyak hal," jelas Jokowi.

Presiden Jokowi di Gedung Agung Yogya
Presiden Jokowi di Gedung Agung Yogya (TRIBUNNEWS.COM/SENO)

Ia meminta pemerintah provinsi, pemerintah kota, dan pemerintah kabupaten di Jabodetabek bekerja sama dengan pemerintah pusat menangani permasalahan banjir.

Namun, untuk saat ini, Presiden meminta proses evakuasi didahulukan.

Jokowi berharap semua warga bisa selamat dan aman.

Sehingga, untuk masalah insfratruktur akibat banjir dan lainnya ditangani setelah proses evakuasi.

"Yang terpenting saat kejadian saat ini adalah evakuasi korban, keselamatan, dan keamanan masyarakat harus didahulukan," ungkap Jokowi.

"Nanti urusan penanganan banjir secara infrastruktur, akan kami kerjakan setelah penanganan evakuasi selesai," jelasnya.

(Tribunnews.com/Nuryanti) (Kompas.com/Dandy Bayu Pramastra/Rakhmat Nur Hakim)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved