Berita Viral
Viral Pria Makan Kucing Hidup-hidup di Kemayoran, Dipanggil Abang Grandong, Polisi Kejar Pelaku
Viral seorang pria makan kucing hidup-hidup di kawasan Kemayoran. Pria tersebut biasa dipanggil Abang Grandong. Kini polisi kejar pelaku.
"Kalau dari videonya itu diambil di warung pinggir Jalan Haji Jiung, Kemayoran, Jakarta Pusat," kata Kapolsek Kemayoran Jakarta Pusat, Kompol Syaiful Anwar, saat dihubungi, Senin (30/7/2019) dikutip dari Kompas.com.
Polisi juga sudah mendatangi warung tersebut dan meminta keterangan dari warga.
Pria yang ada dalam video diketahui bukan warga sekitar.
Ia merupakan warga asal Banten dan biasanya dipanggil Abang Grandong.
Meski bukan warga di daerah tersebut, Abang Grandong disebut kerap datang untuk minum jamu.
Baca: Viral Kegusaran Penumpang Soal Mesin EDC, Pengelola Bus Transjakarta Angkat Suara
Baca: Bocah 7 Tahun di Kuningan Viral Karena ke Sekolah Pakai Baju Kotor Ternyata Hidup Tanpa Orang Tua
"Dari keterangan yang diperoleh petugas di tempat kejadian, pria ini belakangan diketahui berasal dari Banten dan sering dipanggil Abang Grandong," ujar Syaiful.
Meski sudah mengantongi identitas pria tersebut, hingga saat ini polisi belum menemukannya.
Polisi akan menyelidiki kasus tersebut.
"Kami selidikin. Sampai sekarang belum ketemu orangnya, nanti kalau ketemu kami panggil alasan dia makan kucing itu apa atau dia memang stres atau bagaimana," kata Syaiful.
Syaiful menduga, pria yang ada dalam video tersebut mengalami gangguan jiwa.
Sementara itu, aktivis lingkungan dan perlindungan hewan Davina Veronica menilai, tindakan pria tersebut tidak beradab.
Davina menyayangkan tindakan pria yang ada dalam video tersebut.
Menurutnya, sebagai manusia yang diberi kesempurnaan, sudah seharusnya memiliki sifat empati terhadap hewan.
"Manusia diciptakan dengan kelebihan bisa berfikir dan berbicara, seharusnya menggunakan kelebihan itu semua untuk menunjukan sikap welas asih dan empati terhadap makhluk lain yang lebih lemah, seperti hewan," katanya, Senin (29/7/2019).
Masih mengutip dari sumber yang sama, Davina berpendapat, saat ini kasus hewan di Indonesia tidak diselesaikan dengan baik.