Jumat, 3 Oktober 2025

Neneng Kecewa Jenazah Sang Ibu Tak Disalatkan di Musala Dekat Rumahnya

Sunengsih alias Neneng kecewa terhadap ustaz Ahmad Safi'i yang menolak mensalatkan jenazah Hindun binti Raisan di Musala Al Mukmin.

Editor: Dewi Agustina
Tribunnews.com/Nurmulia Rekso Purnomo
Sunengsih alias Neneng (47) tengah memegang foto mendiang Hindun bin Raisan (77). Jenazah Hindun pada 3 Maret lalu tidak dishalatkan di mushalla Al Mukmin, di wilayah Karet, Setiabudi, Jakarta Selatan. Neneg meyakini hal itu karena sang ibunda adalah pendukung pasangan Basuki Tjahaja Purnama - Djarot Saiful Hidayat. 

Selain itu, dukungan untuk Ahok-Djarot diberikan karena pasangan tersebut didukung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Neneng mengatakan ayahnya yang meninggal pada tahun 2012, adalah penggemar berat PDIP dan Bung Karno. Hal itu berpengaruh pada pilihan politik sang ibunda.

"Namanya istri, dia ikut suami," katanya.

Ditemui terpisah, Ahmad Safi'i menjelaskan alasannya mengeluarkan saran agar jenazah Hindun disalatkan di rumah adalah alasan teknis.

Menurut dia, pada Selasa (7/3/2017) sore, kawasan Setiabudi diguyur hujan deras.

Menurutnya, secara teknis, sulit mensalatkan jenazah Hindun di musala di tengah cuaca yang kurang mendukung.

"Hujan deras waktu itu, saya bilang di rumah saja. Saya tanggung jawab kok, yang urus semua, sampai cari ambulans, dan di kuburan, saya yang mengurusnya," ujar Ahmad.

Maraknya pemasangan spanduk 'Tidak Mensalatkan Jenazah Pendukung Penista Agama' di berbagai lokasi di Jakarta, mengundang keprihatinan sejumlah pihak.

Polda Metro Jaya pun turun tangan untuk menyelidik motif di balik pemasangan spanduk-spanduk itu.

Sejauh ini, tidak ada pihak yang diproses hukum terkait pemasangan spanduk bernada provokatif itu. (rek)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved