Kasus Ahok
Habib Rizieq Ingin Serahkan Bukti Tambahan Kepada Hakim dan Minta Ahok Ditahan
Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab ingin menyerahkan beberapa bukti tambahan kepada majelis hakim.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab ingin menyerahkan beberapa bukti tambahan kepada majelis hakim.
Beberapa bukti tambahan tersebut dinilai akan menguatkan Basuki Tjahaja Purnama (ahok) melakukan penodaan agama Islam.
"Ahli, apa ada lagi yang mau disampaikan?" tanya hakim ketua Dwiarso Budi Santiarto di Auditorium Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, Selasa (28/2/2017).
Baca: Habib Rizieq: Kita Sambut Kedatangan Raja Salman, Beliau Saudara Kita
"Saya ingin sampaikan tulisan, ada empat hal yaitu penilaian, apa yang belum ada dalam BAP (berita acara pemeriksaan). Dan saya serahkan kepada hakim, ayat-ayat Al-Quran mana saja (yang membuktikan terdakwa menodai agama)," kata Habib Rizieq.
Selain itu, dirinya juga menyampaikan dua keping CD yang berisi rekaman wawancara Ahok sebagai Gubernur DKI dengan stasiun televisi Al Jazeera dan Surat Al-Maidah yang menjadi lelucon dalam rapat pimpinan Pemprov DKI.
"Dalam wawancara di Al Jazeera yang bersangkutan mengaku tidak jera, nggak kapok untuk mengulangi (ucapan menodai agama). Yang kedua soal video omongan wifi gratis Al-Maidah," katanya.
Baca: Dianggap Terus Ulangi Kesalahan, Habib Rizieq Minta Majelis Hakim Tahan Ahok
Hakim lalu meminta Habib Rizieq untuk menyimpan saja bukti yang ingin diserahkan.
"Boleh diserahkan?" tanya Rizieq.
"Tidak perlu," kata hakim.
"Khawatir nanti yang di Youtube dihapus?" Kata Rizieq.
Baca: Habib Rizieq: Ucapan Terdakwa Mempengaruhi Umat Islam Supaya Menjauhi Kitab Sucinya
Sebelum beranjak, Habib Rizieq juga minta kepada majelis hakim untuk mempertimbangkan menahan terdakwa.
"Karena banyak kejadian dan khawatir terdakwa melarikan diri, saran saksi ahli untuk ditahan. Disarankan ditahan, kenapa, karena yangbersangkutan berpotensi besar melarikan diri," ujarnya.