Minggu, 5 Oktober 2025

Pilgub DKI Jakarta

Ahok Paling Sedikit Gunakan Dana Kampanye Rp 53,6 M, AHY Terbanyak hingga Rp 68 Miliar

Sana yang digunakan untuk kampanye Ahok-Djarot sejak akhir Oktober hingga Minggu (11/2/2017) mencapai Rp 53,6 miliar.

Editor: Dewi Agustina
Harian Warta Kota/henry lopulalan
LAPORAN DANA KAMPAYE -Tim Komunikasi Kampanye Rakyat Nita Kartikasari, Bendahara Tim Pemenangan Ahok-Djarot, Charles Honoris, dan Asisten Bendahara, Michael Viktor Sianipar memberikan keterangan laporan penerimaan dan pengeluaran dana Kampanye Rakyat di Rumah Borobudur, Jalan Burobudur, Meteng, Jakarta Pusat, Minggu (12/2/2017). Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan dua, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat, berhasil mengumpulkan dana kampanye sebesar Rp 60,1 miliar. Total dana tersebut berasal dari 4 sumber yakni donasi dari warga, sumbangan pihak lain berbentuk badan swasta, sumbangan belum tertib KPU dan penerimaan bunga bank yang akan dilaporkan ke KPUD.?Warta Kota/henry lopulala 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat membeberkan dana yang mereka terima dan gunakan selama periode kampanye Oktober 2016 hingga 11 Februari 2017.

Pasangan calon urut nomor dua ini menerima dana sebesar Rp 60,1 miliar.

Menurut Bendahara Tim Pemenangan Ahok-Djarot, Charles Honoris, dana yang digunakan untuk kampanye sejak akhir Oktober hingga Minggu (11/2/2017) mencapai Rp 53,6 miliar.

Dana tersebut terkumpul dari 12.000 orang dan badan usaha swasta, dengan rincian, perseorangan Rp 42,90 miliar, badan hukum swasta Rp 15,48 miliar, serta termasuk Rp 1 juta dari Ahok-Djarot untuk membuka rekening tabungan.

"Jadi total yang kami terima sebesar Rp 60,1 miliar termasuk sumbangan paslon Pak Ahok dan Pak Djarot saat membuka rekening sebesar Rp 1 juta, Rp 42,9 miliar sebesar itu dari perserorangan, dari badan hukum swasta ada Rp 15,48 miliar, kalau dari sumbangan badan swasta ini terdiri dari 83 perusahaan," kata Charles Honoris.

Sisanya, Rp 29,1 miliar, terbagi dengan rincian untuk pertemuan terbatas Rp 9,2 miliar, pertemuan tatap muka Rp 7,3 miliar, rapat umum Rp 5,3 miliar, kegiatan lain yang tidak melanggar larangan kampanye dan perundang-undangan Rp 1,8 miliar, dan operasional posko sebesar Rp 1,4 miliar.

Adapun dana kampanye Ahok-Djarot sebesar Rp 60,1 miliar itu diperoleh dari Kampanye Rakyat yang digelar sejak November.

Sebesar 73,5 persen dana itu berasal dari sumbangan perseorangan.

Kemarin tim pemenangan pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur nomor dua itu akan melaporkan pemasukan dan pengeluaran kampanye ke KPU DKI dengan membawa serta sejumlah boks berisi formulir tersebut.

Menurut Charles, ini merupakan bentuk pertanggungjawaban mereka terhadap hasil patungan masyarakat yang tidak hanya warga Jakarta, tetapi juga warga di daerah lain di Indonesia.

"Belum pernah di Indonesia sumber dana kampanye dari sampai 10.000 orang, karena biasanya kan hanya beberapa badan swasta saja," kata Charles.

Sementara itu Tim pemenangan pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Agus Harimurti Yudhoyono - Sylviana Murni menyampaikan telah menggelontorkan dana kampanye sekitar Rp 68 miliar.

"Kami menyerahkan laporan jumlah sumbangan dan pengeluaran. Total sumbangan yang kami terima itu 68 miliar rupiah sekian. Dan pengeluaran juga 68 miliar rupiah sekian," kata Bendahara Umum Tim Pemenangan Agus-Sylvi, Gatot Suwondo.

Gatot merinci, pengeluaran tersebut digunakan antara lain untuk keperluan sejumlah pertemuan dan berbagai alat peraga yang digunakan untuk berkampanye.

Menurutnya, 41 persen pengeluaran itu terpakai untuk pertemuan-pertemuan, baik tatap muka secara khusus, terbatas atau pertemuan umum hingga rapat akbar.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved