Pengeroyokan Polisi
Dikeroyok Anggota TNI AL, Cincin Kawin Bvlgari Perwira Polri Raib
Namun keberadaan Komisaris Teuku Arsya dan Komisaris Budi Hermanto di sana, memicu insiden diantara mereka.
Menurut Heru, pemukulan berawal saat seorang anggota TNI AL bernama Kolonel Nazali menuduh Komisaris Budi Hermanto, menyembunyikan narkoba di dalam toilet di ruangannya.
Karenanya, kata dia, anggota TNI AL lain yang hadir pun langsung mencoba merampas barang-barang di sana. "Ketika Kolonel Nazali akan merampas cincin Komisaris Teuku Arsya, ia menghalangi dan tidak mau memberikan cincin itu. Namun antara mereka hampir terjadi baku hantam," katanya.
Tetapi, saat itu, langsung coba dihalangi oleh Komisaris Budi. Kemudian, katanya, Budi langsung dipukul oleh anggota TNI AL yang lain. "Arsya pun akhirnya ikut dipukuli," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Penerangan TNI AL Laksamana Pertama Manahan Simorangkir menjelaskan peristiwa itu terjadi saat razia gabungan POM TNI AL dan Propam Polri digelar di Bengkel Cafe di SCBD, Jakarta, Sabtu (7/2) dini hari.
Menurut Manahan, 2 perwira Polri yakni Kompol Teuku Arsya Khadafi dan Kompol Budi Hermanto yang ada di sana, terlihat seperti orang mabuk saat hendak diperiksa.
"Mereka membentak dan mengacungkan pistol ke aparat gabungan POM TNI AL, sehingga terpaksa dipukul," katanya.
Menurut Manahan, razia gabungan tersebut adalah atas perintah Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko.
"Kenapa mereka kami anggap seperti orang mabuk, karena seolah-olah mereka tidak peduli dengan situasi. Kalau normal kan bisa tahu ada operasi dan koordinasi sama kita," kata Manahan.
Bahkan kata Mahanan, saat hendak diperiksa, 2 perwira Polri itu tak mau menunjukkan identitasnya. "Setelah ditangkap, mereka baru mengaku sebagai anggota Polri. Kita sempat ajukan saran untuk tes urine tapi mereka nggak mau. Kita ada kok bukti-bukti, dan foto, lengkap," kata Manahan.
Menurutnya, selain 2 perwira itu, ada juga orang-orang lain yang dijaring dan diamankan petugas gabungan.
"Kalau memang tugas, kenapa nggak ngaku sejak awal. Mereka laporannya cuma berdua, kalau kita ada 48 orang karena memang lagi operasi. Ada dari Propam juga, kita memang sedang penegakan ketertiban gabungan sesuai dengan perintah Panglima TNI," ujar Manahan.(Budi Malau)