Harimau Sumatera, Satwa Terancam Punah Ditangkap di Mukomuko Bengkulu
Seekor harimau Sumatera (Panthera tigris sondaica) masuk jebakan BKSDA Bengkulu di Kabupaten Mukomuko. Harimau betina itu dalam kondisi cacat kakinya.
TRIBUNNEWS.COM, BENGKULU – Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu menangkap seekor harimau Sumatera (Panthera Tigris Sondaica) di Kabupaten Mukomuko.
Satwa terancam punah itu tertangkap di kotak jebakan di kawasan lahan perkebunan PT Agro Muko Sungai Kiang Estate di wilayah Kecamatan V Koto, Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu.
Harimau Sumatra adalah populasi kucing besar yang mendiami pulau Sumatra, dan satu-satunya anggota subspesies harimau Sunda yang masih bertahan hidup hingga saat ini.
Ia termasuk dalam klasifikasi satwa kritis yang terancam punah (critically endangered) dalam daftar merah spesies terancam yang dirilis Lembaga Konservasi Dunia IUCN.
Dikutip dari Wikipedia.com, populasi liar diperkirakan antara 400-500 ekor, terutama hidup di Pegunungan Bukit Barisan yang ada sejak zaman pra-sejarah.
Uji genetik mutakhir telah mengungkapkan tanda-tanda genetik yang unik, yang menandakan subspesies ini mungkin berkembang menjadi spesies terpisah, bila berhasil lestari.
Penghancuran habitat merupakan ancaman terbesar terhadap populasi saat ini.
Pembalakan hutan tetap berlangsung bahkan di taman nasional yang seharusnya dilindungi. Tercatat 66 ekor harimau sumatra terbunuh antara 1998 dan 2000.
Pada 2017, Satuan Tugas Klasifikasi Kucing dari Cat Specialist Group merevisi taksonomi kucing sehingga populasi harimau yang hidup dan punah di Indonesia sekarang digolongkan sebagai Panthera Tigris sondaica.
Harimau dipercaya merupakan keturunan hewan pemangsa zaman purba yang dikenal sebagai Miacids.
Miacids hidup pada akhir zaman Cretaceous kira-kira 70-65 juta tahun yang lalu semasa zaman dinosaurus di Asia Barat (Andrew Kitchener, “The Natural History of Wild Cats”).
Harimau kemudian berkembang di kawasan timur Asia di Tiongkok dan Siberia sebelum berpecah dua, salah satunya bergerak ke arah hutan Asia Tengah di barat dan barat daya menjadi harimau kaspia.
Sebagian lagi bergerak dari Asia Tengah ke arah kawasan pergunungan barat, dan seterusnya ke Asia Tenggara dan Kepulauan Sunda, sebagiannya lagi terus bergerak ke barat hingga ke India.
Harimau Sumatra merupakan harimau yang memiliki ukuran terkecil. Harimau Sumatra mempunyai warna paling gelap di antara semua subspesies harimau lainnya.
Pola hitamnya berukuran lebar dan jaraknya rapat dan juga berhimpitan. Harimau Sumatra jantan dewasa memiliki panjang rata-rata 92 inci dari kepala ke kaki atau sekitar 250 cm panjang dari kepala hingga kaki dengan berat 300 pound atau sekitar 140 kg.
Panthera tigris sumatrae
Panthera tigris sondaica
Harimau Sumatra
Kabupaten Mukomuko
Bengkulu
harimau
Kasus Cacingan Muncul Lagi, KPAI Soroti Anak Diasuh Orangtua yang Punya Utang dan Candu Gadget |
![]() |
---|
Kasus Bayi di Bengkulu Terinfeksi Cacing, KPAI Ingatkan Negara untuk Lindungi Anak |
![]() |
---|
Hasil Rontgen Bocah Cacingan di Bengkulu: Banyak Cacing Gelang di Usus Halus dan Besar |
![]() |
---|
Penjelasan Dokter Kondisi Anak Cacingan di Bengkulu: Banyak Sekali Cacing di Usus Halus dan Besar |
![]() |
---|
Kasus Anak Cacingan Terjadi Lagi, Wamenkes Singgung Kebersihan Lingkungan yang Buruk |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.