Furnitur Menjadi Karya Seni Merefleksikan Identitas Lokal
Setiap karya menghadirkan kisah unik, seperti meja Raya yang terinspirasi rantang, kursi Portabella yang mengambil bentuk jamur
Penulis:
Erik S
Editor:
Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Furnitur dapat menjadi karya seni yang merefleksikan identitas lokal sekaligus relevan secara global.
Hal itu tercermin dalam 10 karya desainer furnitur yang berkolaborasi beserta koleksi ikonis dipamerkan dalam instalasi seni bertajuk Unfold The Soul of Craft.
Acara ini menghadirkan jejak kolaborasi desainer furnitur Indonesia di Vivere Showroom, Indonesia Design District (IDD) PIK 2, pada 12–30 September 2025.
10 karya tersebut adalah:
- 2007 & 2014 – Yuni Jie: Maha dan Raya Series
- 2015 – alm. Irvan Noe’man: hiCraft Rattan – Matala Collection
- 2016 – Stanley Marcellius: S Series
2017 – Abie Abdillah: hiCraft Rattan – Portabella Ortabella Lounge Chair
Baca juga: Industri Furnitur Indonesia Incar Pasar Internasional di VIFA 2025 Vietnam
- 2017 – Anja Furniture: hiCraft Rattan – Leyye Lounge Chair
- 2018 – Edo Santoso: Casaka Collection
- 2020 – Alvin Tjitrowirjo: hiCraft Rattan – Mekar Collection
- 2022 – Yohanes Bosko Reno: Manchester Armchair – Eco Series2024 – Eugenio Hendro: KOTA Series
- 2025 – Felix Sidharta: hiCraft Rattan – Stola Collection
Setiap karya menghadirkan kisah unik, seperti meja Raya yang terinspirasi rantang, kursi Portabella yang mengambil bentuk jamur, hingga Manchester Armchair rancangan Yohanes Bosko Reno yang menonjolkan material berkelanjutan dari botol plastik daur ulang.
“Unfold adalah selebrasi perjalanan panjang kami bersama para desainer Indonesia. Kami ingin menunjukkan bahwa furnitur dapat menjadi karya seni yang merefleksikan identitas lokal sekaligus relevan secara global,” kata Presiden Director Vivire Group William Simiadi dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.
Kehadiran instalasi ini tidak sekadar menampilkan furnitur sebagai objek, tetapi juga sebagai medium seni yang merekam proses kreatif lintas generasi.
Menurut Head of Marketing Collection by Vivere Derryace Kurniawan, pameran ini ingin menghidupkan semangat Bangga Lokal melalui inspirasi desain yang lahir dari budaya Nusantara maupun eksplorasi material alam.
“Banyak inspirasi lahir dari kebudayaan dan pemanfaatan material lokal yang sayangnya masih kurang diapresiasi generasi muda. Kami ingin pengunjung ikut merasakan energi kreativitas khas desainer Indonesia dengan cara yang unik,” ujarnya.
Industri Furnitur Perlu Manfaatkan Teknologi Digital untuk Hasilkan Produk Lebih Presisi dan Efisien |
![]() |
---|
Lestari Moerdijat: Perkuat Kolaborasi Guna Tingkatkan Produksi Furniture dan Ukir Jepara |
![]() |
---|
VIDEO Kiswah, Hajar Aswad hingga Wayang Kulit Dipamerkan di Islamic Arts of Biennale 2025 Jeddah |
![]() |
---|
Nilai Ekspor Furnitur Indonesia ke AS Rp 1,97 Miliar |
![]() |
---|
Kasus PHK Melonjak, Sektor Manufaktur dan Furnitur Penyumbang Terbesar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.