Industri Furnitur Indonesia Incar Pasar Internasional di VIFA 2025 Vietnam
Produk-produk unggulan dari keenam perusahaan ini ditampilkan untuk menarik minat buyer internasional di VIFA 2025 Vietnam.
Penulis:
Lita Febriani
Editor:
Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM - Industri mebel dan kerajinan Indonesia menggali peluang pasar lebih luas di pasar internasional. Kali ini, Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) hadir dalam pameran VIFA ASEAN International Furniture and Home Accessories Fair 2025 di Saigon Exhibition and Convention Center (SECC), Ho Chi Minh City, Vietnam.
Kehadiran HIMKI kali ini didukung dengan partisipasi enam perusahaan anggota yang terpilih sebagai exhibitor, yaitu CV Wood Story Indonesia, CV Cipta Abadi, CV Indo Living Utama, PT Villo Indonesia, Qya Home Décor dan Borobudur Home Furniture.
Produk-produk unggulan dari keenam perusahaan ini ditampilkan untuk menarik minat buyer internasional di VIFA 2025, mulai dari desain furnitur modern hingga kerajinan berbasis material alami khas Indonesia.
Ketua Bidang Hubungan Antar Lembaga International HIMKI Marthunus Fahrizal mengatakan, partisipasi HIMKI dalam pameran kali ini sebagai upaya memperkuat posisi Indonesia di pasar internasional.
"Partisipasi HIMKI dalam VIFA ASEAN 2025 adalah wujud nyata komitmen kami untuk menguatkan posisi Indonesia di pasar global, khususnya di kawasan Asia Tenggara yang terus berkembang pesat," ungkap Marthunus dalam keterangan, Rabu (27/8/2025).
HIMKI tidak hanya hadir untuk menjaga eksistensi, tetapi juga memanfaatkan momentum pertumbuhan pasar ASEAN.
Kehadiran enam delegasi di VIFA ASEAN menunjukkan bahwa industri furnitur Indonesia bukan hanya kaya variasi desain, tetapi juga mampu memenuhi standar internasional dalam hal kualitas dan keberlanjutan.
Hal ini penting mengingat buyer internasional kini lebih selektif, terutama dalam aspek green product dan traceability bahan baku.
VIFA ASEAN 2025 resmi dibuka pada 26 Agustus dan berlangsung hingga 29 Agustus 2025. Event ini diinisiasi Vietnam Chamber of Commerce and Industry (VCCI/Kadin Vietnam), menempati area 15.000 m⊃2;, serta diikuti lebih dari 350 perusahaan dengan lebih dari 1.000 booth pameran.
Ketua Umum VCCI Pham Tan Cong menyatakan industri olahan kayu merupakan salah satu sektor unggulan Vietnam.
Baca juga: Kelola 3 Pusat Distribusi, Industri Furnitur RI Perkuat Pasar Ekspor ke AS
Produk kayu Vietnam kini berada di posisi terdepan dalam aspek material, desain, hingga keberlanjutan, sehingga menjadi sektor primadona di tengah pertumbuhan perdagangan yang terus meningkat.
Data resmi menunjukkan, sepanjang Januari-Juli 2025, perdagangan Vietnam mencapai 514,7 miliar dolar AS, naik 14,8 persem dari tahun sebelumnya.
Baca juga: Asmindo: Kenaikan Tarif Impor Trump Turunkan Utilitas Industri Mebel, BIsa Picu PHK
Khusus industri kayu dan furnitur, nilai ekspor mencapai 11,7 miliar dolar AS, tumbuh 8,6 persen dibandingkan 2024.
Dari jumlah tersebut, ekspor produk kayu menyumbang 6,6 miliar dolar AS dengan pertumbuhan 8,2 persen year on year.
IFEX 2025 Digelar Selama Empat Hari, Dukung Ekspansi Global Industri Furnitur |
![]() |
---|
Kemenperin Siapkan Strategi untuk Akselerasi Industri Furnitur |
![]() |
---|
Kelola 3 Pusat Distribusi, Industri Furnitur RI Perkuat Pasar Ekspor ke AS |
![]() |
---|
Banyak Pembeli dari Luar Negeri, Industri Furnitur RI Berikan Kontribusi Besar ke Ekonomi Nasional |
![]() |
---|
IFMAC & WOODMAC 2023 Dorong Kesinambungan Bisnis Industri Furnitur Indonesia |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.