IFEX 2025 Digelar Selama Empat Hari, Dukung Ekspansi Global Industri Furnitur
Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza, berharap industri furnitur bisa terus berinovasi dalam hal desain, penggunaan bahan baku
Penulis:
Lita Febriani
Editor:
Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Industri furnitur memiliki peran penting mendukung perekonomian nasional. Hingga November 2024, ekspor produk mebel dan kerajinan mencapai 2,37 miliar dolar AS, naik dari tahun sebelumnya yang mencapai 2,22 miliar dolar AS.
Sementara nilai pasar furnitur global tahun 2024 mencapai 660 miliar dolar AS dan diperkirakan akan terus tumbuh sebesar 4,9 persen pada periode 2025 hingga 2034, menurut data Expert Market Research.
Guna memaksimalkan peluang pasar yang ada, Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) bersama Dyandra Promosindo menyelenggarakan Indonesia International Furniture Expo (IFEX) 2025.
Baca juga: Perang Dagang AS, Industri Mebel Indonesia Mulai Bidik Pasar Timur Tengah
Pameran yang digelar selama empat hari mulai 6-9 Maret 2025 di JIExpo, Kemayoran, Jakarta tersebut menjadi sarana untuk memperkenalkan produk furnitur Indonesia, sekaligus mendukung ekspansi produk mebel buatan dalam negeri ke kancah global.
Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza, berharap industri furnitur bisa terus berinovasi dalam hal desain, penggunaan bahan baku dan bahan baku penolong ramah lingkungan, serta menerapkan teknologi yang lebih efisien dan menerapkan konsep sirkuler ekonomi.
"Dengan upaya maksimal dari seluruh pelaku industri dan dukungan dari stakeholders terkait, saya optimis kita akan bisa meningkatkan produktivitas industri furnitur, meningkatkan ekspor dan memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri," tutur Faisol saat membuka pameran IFEX 2025 di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Kamis (6/3/2025).
Baca juga: Kemenperin Siapkan Strategi untuk Akselerasi Industri Furnitur
Kementerian Perindustrian telah melakukan beberapa langkah strategis untuk mendukung pertumbuhan industri furnitur antara lain dengan memfasilitasi ketersediaan bahan baku, memfasilitasi ketersediaan SDM, memfasilitasi peningkatan pasar dan penguatan riset referensi pasar, memfasilitasi peningkatan produktivitas, kapasitas dan kualitas produk, serta memfasilitasi iklim usaha dan investasi.
Ketua Umum Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) Abdul Sobur, menyebut industri mebel dan kerajinan adalah industri yang sangat strategis, bukan hanya sebagai industri padat karya, industri ini juga merupakan industri berbasis kreatif yang mampu bertahan lama.
"Kami berharap pemerintah bisa membantu dalam hal regulasi yang menghambat pertumbuhan industri misalnya terkait Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK). Agar SVLK cukup diberlakukan di hulu saja. Ini cukup menunjukkan industri mebel kita sadar akan lingkungan," ucap Sobur.
Regulasi yang memudahkan pelaku industri tentu akan berdampak positif bagi pertumbuhan industri mebel dan kerajinan.
Meskipun secara global masih ada perlambatan ekonomi dan permintaan akibat perubahan geopolitik, dirinya masih optimis bahwa industri akan tetap bisa bertumbuh.
Momentum penyelenggaraan IFEX sebagai pameran furnitur terbesar di Indonesia dan kawasan sekitar bisa dimanfaatkan untuk memperkenalkan produk furnitur Indonesia ke pasar-pasar alternatif di atas.
Terlebih, pada tahun ini genap 10 tahun IFEX membantu mempromosikan produk unggulan furnitur Indonesia ke pasar internasional.
IFEX telah menjadi satu tujuan utama para buyers internasional dan merupakan bagian dari Asia Furniture Show Circle.
Presiden Direktur Dyandra Promosindo Daswar Marpaung, menyatakan IFEX tidak hanya menjadi momentum bagi pertumbuhan ekonomi, tetapi menjadi wadah yang efektif bagi perajin lokal untuk memasuki dan bersaing di pasar global.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.