Dari Tradisi, Kini Viral! Ini Resep dan Tips Olah Matcha Jadi Minuman Kekinian, Bisa Jadi Ide Jualan
Matcha tidak hanya kaya filosofi, tapi juga fleksibel dalam berbagai kreasi, mulai dari latte creamy, ice blend, hingga dessert.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dari ritual sakral di kuil Kyoto, Jepang hingga jadi menu minuman favorit di cafe-cafe modern, matcha menjadi tren kuliner minuman yang tidak hanya nikmat, tapi juga penuh makna dan tak lekang oleh waktu.
Minuman berbahan dasar teh hijau bubuk ini berasal dari tradisi upacara minum teh Jepang (chanoyu), di mana setiap tegukan adalah bentuk penghargaan terhadap kesederhanaan, ketenangan, dan keseimbangan.
Baca juga: Berapa Banyak Konsumsi Matcha yang Aman Dikonsumsi untuk Penderita Asam Lambung?
Matcha tidak hanya kaya filosofi, tapi juga fleksibel dalam berbagai kreasi, mulai dari latte creamy, ice blend, hingga dessert.
Di Indonesia, matcha menjadi salah satu tren kuliner paling digandrungi, terutama di kalangan generasi muda.
Baca juga: Matcha Langka di Jepang, Mengapa Konsumsi Berlebihan Bisa Jadi Masalah?
Melihat tren ini, tim riset Dairy Champ, brand kental manis yang telah dipercaya oleh ratusan pelaku UMKM kuliner di Indonesia memberikan beberapa tips membuat matcha creamy kekinian yang bisa jadi peluang usaha.
Simak tips berikut:
1. Pilih Bubuk Matcha dengan Grade yang Tepat
Gunakan matcha culinary grade untuk minuman agar rasa dan warnanya tetap kuat walau dicampur susu atau pemanis. Jika ingin rasa yang lebih premium, bisa coba ceremonial grade untuk menu spesial. Matcha berkualitas biasanya mempunyai warna hijau cerah alami dan aroma yang lebih earthy dan segar.
2. Seduh Matcha dengan Benar
Hindari menuang air mendidih langsung ke bubuk matcha, sebab dapat membuat rasanya menjadi getir. Seduh matcha menggunakan air hangat dengan suhu ideal 70–80°C agar rasa umaminya tetap keluar dan warna hijaunya tetap cerah.
Jika pakai chasen (Japanese bamboo whisk), aduk dengan gerakan cepat berbentuk "M" atau "W" agar tekstur larut sempurna dan berbusa cantik. Jika tidak ada chasen, bisa menggunakan milk frother atau shaker sebagai alternatif. Saring bubuk matcha atau gunakan sendok untuk menghancurkan gumpalan sebelum diseduh agar hasil akhir lebih halus dan mudah larut.
Baca juga: Kafe dan Restoran Menjamur, Perusahaan Ini Pasok 50 Persen Kebutuhan Matcha di RI
3. Gunakan Campuran untuk Rasa yang Lebih Creamy
Matcha tradisional ala Jepang umumnya menonjolkan rasa asli yang earthy dan sedikit pahit. Namun di Indonesia, matcha kekinian justru digemari karena cita rasanya yang creamy, lembut, dan manis seimbang.
Untuk menciptakan karakter rasa seperti itu bisa dengan mengombinasikan susu evaporasi dan kental manis Dairy Champ. Campuran ini membantu menghadirkan sensasi creamy yang konsisten serta memanjakan lidah, cocok jadi minuman signature.
Marketing Manager PT Etika Beverages Indonesia, Dodi Afandi melihat fenomena tren matcha kekinian ini sebagai peluang menarik bagi pelaku usaha minuman.
Perusahaan Jepang Gabung Konsorsium Bangun Kabel Bawah Laut Candle Jepang–Indonesia |
![]() |
---|
Lima Kandidat Ketua LDP Mulai Kampanye, Perebutan Kursi Perdana Menteri Jepang Dimulai |
![]() |
---|
Dari Laporan hingga Penyidikan, Begini Telitinya Polisi Jepang Tangani Kasus Pencurian |
![]() |
---|
Poin Marc Marquez Juara Dunia MotoGP 2025 di Jepang, Unggul 3 Angka dari Alex Marquez |
![]() |
---|
Jadwal MotoGP Jepang 2025 Akhir Pekan Ini: Menanti Comeback Manis Marc Marquez di Motegi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.