Senin, 29 September 2025

MotoGP

Jadwal MotoGP Jepang 2025: Jumlah Gelar Juara Dunia Marc Marquez Disunat, Rules Aneh Liberty Media

Di MotoGP Jepang 2025 pekan depan jika Marc Marquez juara dunia, jumlah koleksi gelarnya disunat gegara rules aneh Liberty Media.

MotoGP
MARC MARQUEZ - Pembalap asal Spanyol besutan Ducati Lenovo, Marc Marquez melakoni sesi kualifikasi MotoGP Italia 2025 di Sirkuit Mugello, pada 21 Juni 2025. Peraturan aneh Liberty Media untuk MotoGP 2025. (Foto Arsip Juni 2025). (Foto: MotoGP) 

TRIBUNNEWS.COM - Jadwal MotoGP Jepang 2025 jadi penentuan Marc Marquez mengunci gelar juara dunia kelas premier yang ke-7.

Gelaran balap MotoGP seri Sirkuit Motegi, Jepang, akan dihelat mulai pada Jumat (26/9/2025) hingga Minggu (28/9/2025).

Rules aneh membayangi Marc Marquez yang tinggal selangkah mengoleksi gelar juara dunia ke-9 jika dikalkulasikan dengan kelas 125 dan Moto2.

Di bawah kendali Liberty Media, perusahan asal Amerika yang telah mengakuisisi 84 persen saham Dorna, membuat regulasi baru yang cukup aneh.

Perusahaan yang juga memiliki Formula 1 (F1), mulai tahun depan di kejuaraan dunia MotoGP akan mengalami perubahan besar, baik dalam dinamika balapan maupun di tingkat kelembagaan.

Merangkum Motosan dan Crash, era baru ini terdapat rencana yang dinilai meremehkan dan mengurangi pentingnya kategori dengan kapasitas mesin kecil, yaitu Moto2 dan Moto3.

Pada saat yang sama, mereka ingin mengubah area balapan menjadi bisnis yang lebih mengutamakan hiburan.

Jika dirunut, Liberty Media sudah resmi mengakuisisi pada tiga bulan lalu tahun 2025 ini. Tapi terlihat nyata ketika balapan berlangsung di Barcelona dan San Marino.

Buktinya dalam dua seri balapan tersebut, GP Mania melihat semua pembalap berkumpul di garis finis sebelum GP San Marino untuk mendengarkan lagu kebangsaan.

Baca juga: Bocor Percakapan Marc Marquez Juara Dunia MotoGP 2025 di Motegi, Alex Marquez Tersenyum Kaget

Di mana hal tersebut adalah tradisi umum di F1, tetapi tidak pernah ada di MotoGP.

Namun, perubahan yang paling kontroversial dan paling banyak dikritik oleh penggemar adalah penurunan status kategori mesin atau kelas yang lebih kecil.

Perubahan tersebut dinilai sebagai penghinaan lantaran merusak sejarah dan tradisi yang sudah ada di kelas premier sejak tahun 1950-an.

Melalui keputusan ini, Liberty Media berupaya memperkuat merek MotoGP dan kelas utama, menciptakan dampak yang lebih besar, dan secara tidak langsung mengerdilkan kompetisi Moto2 dan Moto3.

Hal serupa terjadi pada kompetisi roda empat, di mana F2 dan F3, meski bagian dari struktur yang sama, hanya mendapat sedikit alokasi dalam hal investasi, hak siar televisi, dan sumber daya material.

Pertaruhan aneh tersebut dimulai tahun ini dan akan berimbas kepada torehan yang akan didapat oleh Marc Marquez di Jepang.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan