Sabtu, 4 Oktober 2025

Asmirandah Rutin Pantau Nutrisi Anak, Zat Besi Jadi Prioritas

Defisiensi zat besi masih menjadi masalah kesehatan masyarakat yang serius di Indonesia. 

Tribunnews.com/ Alivio
TUMBUH KEMBANG ANAK - Aktris Asmirandah ditemui di kawasan Serpong, Kota Tangerang, Banten, Rabu (4/6/2025). Asupan nutrisi yang dikonsumsi anaknya, Chloe Emmanuelle Van Wattimena, menjadi prioritasnya. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, M Alivio Mubarak Junior

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aktris Asmirandah mengaku sangat memperhatikan asupan nutrisi yang dikonsumsi anaknya, Chloe Emmanuelle Van Wattimena. 

Saat ini, fokus utamanya adalah memastikan kebutuhan zat besi sang anak terpenuhi, mengingat Chloe baru berusia empat tahun.

Baca juga: Asmirandah Cerita Perjuangannya Jadi Seorang Ibu dalam Mendukung Kecerdasan Anak Lewat Nutrisi

"Kenapa saya fokus ke zat besi? Karena awalnya saya tidak menyadari gejala seperti anak mudah lelah, pucat, dan kurang fokus adalah tanda kekurangan zat besi," kata Asmirandah di Serpong, Kota Tangerang Banten, Rabu (4/6/2025).

Defisiensi zat besi masih menjadi masalah kesehatan masyarakat yang serius di Indonesia. 

Berdasarkan data, satu dari tiga anak Indonesia berisiko mengalami kekurangan zat besi karena tidak mengonsumsi makanan kaya zat besi

Bahkan, sebuah survei menunjukkan bahwa 50 persen orang tua tidak mengetahui bahwa kekurangan zat besi dapat berdampak pada kecerdasan anak.

Dokter Spesialis Anak, dr. Melia Yunita, MSc, SpA, menjelaskan untuk memenuhi kebutuhan zat besi secara optimal, orang tua dapat memberikan nutrisi lengkap dan seimbang, terutama dari sumber protein hewani (zat besi heme) seperti daging merah, hati ayam, telur, dan ikan. 

Sumber nabati seperti kacang-kacangan dan bayam (zat besi non-heme) juga bisa menjadi pelengkap.

"Orang tua juga penting untuk mengidentifikasi dini faktor risiko kekurangan zat besi pada anak dengan rutin berkonsultasi ke dokter spesialis anak, guna mengoptimalkan pencegahan sejak dini," ujar dr. Melia.

Ia juga mengapresiasi langkah SGM Eksplor dan Alfamart yang meluncurkan Kalkulator Zat Besi di aplikasi Alfagift. 

Kalkulator ini menjadi alat bantu non-medis pertama di Indonesia yang dirancang untuk mengidentifikasi risiko kekurangan zat besi pada anak.

"Kalkulator Zat Besi ini bisa dimanfaatkan sebagai alat pemantauan berkala sebelum dilakukan pemeriksaan lanjutan oleh tenaga kesehatan," tambah Vice President General Secretary Danone Indonesia, Vera Galuh Sugijanto.

Sementara itu, Asmirandah mengaku rutin memantau asupan zat besi harian anaknya, sekaligus menerapkan pola makan yang konsisten.

"Aku menerapkan jam makan. Kalau sehari makan berat tiga kali, aku pastikan waktunya konsisten. Misalnya hari ini sarapan jam 6 pagi, maka besok juga harus sekitar jam itu, jangan berubah-ubah," jelasnya.

"Aku selalu cek melalui kalkulator zat besi. Karena membantu menjawab pertanyaan ‘anak kita hari ini makan apa’, dan langsung terlihat hasilnya," pungkas Asmirandah.

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved