Berawal dari Rumah, Alodie Collection Tembus Pasar Nasional Lewat Ecoprint
Berawal coba-coba menggunakan daun sekitar rumah, Dewi Chatur Rahayu kini sukses mengembangkan Alodie Collection brand ecoprint lokal dari Wonogiri.
Ekspansi Pasar dan Pemasaran yang Tepat Sasaran
Produk Alodie Collection kini telah menjangkau berbagai daerah, termasuk Yogyakarta, Surabaya, hingga luar Pulau Jawa.
Meski usahanya berkembang, Dewi tetap mempertahankan pendekatan pemasaran yang bersifat personal demi menjaga keunikan produknya yang bersifat handmade.
Ia sengaja menghindari platform e-commerce seperti Shopee karena merasa produknya tidak cocok untuk pemasaran massal.
Sebagai gantinya, Dewi lebih mengandalkan Instagram dan WhatsApp untuk berinteraksi langsung dengan pelanggan, agar setiap karya bisa tersampaikan secara maksimal.
Selain aktif di media sosial, Dewi juga rutin mengikuti pameran dan festival kerajinan.
Kegiatan ini tak hanya menjadi ajang promosi, tapi juga sarana edukasi tentang teknik ecoprint dan tempat bertukar pengalaman dengan sesama pelaku UMKM.
Menurutnya, komunitas UMKM saling mendukung satu sama lain dalam mengembangkan usaha.
Kolaborasi Antar UMKM untuk Memperkuat Jaringan

Dalam usahanya, Dewi tidak serta-merta berjalan sendiri dalam menjalankan usahanya.
Ia menggandeng penjahit lokal, pengrajin bambu, dan pengrajin lurik untuk memperkaya produk dan memperluas jaringan pemasaran.
“Saya percaya kolaborasi itu kunci agar kita bisa saling menguatkan, bukan saling menjatuhkan,” katanya.
Hasil kolaborasi ini menghasilkan produk turunan misalnya seperti baju, tas, topi, hingga payung ecoprint.
Berbagai karya tersebut hingga saat ini bisa dibilang masih mencuri perhatian di sebuah festival kerajinan.
Pemberdayaan Komunitas dan Edukasi UMKM

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.