Hari Perempuan Internasional
Hari Perempuan Internasional, Kaum Hawa di Indonesia Buktikan Berdaya Secara Finansial
Perempuan di Indonesia telah membuktikan dirinya mencapai kemajuan menjadi sosok berdaya, termasuk dalam keuangan di Hari Perempuan Internasional.
Masalah kesehatan menjadi faktor dominan yang mempengaruhi keputusan finansial perempuan, dengan 59 persen menyebutnya sebagai pemicu utama dalam mengambil keputusan besar, diikuti oleh pembelian rumah (46 persen) dan perubahan signifikan dalam pendapatan (38 persen).
Kurangnya literasi keuangan menjadi hambatan besar bagi masa depan finansial yang lebih cerah bagi lebih dari setengah responden (56 persen). Hambatan lainnya termasuk pendapatan perempuan yang sering lebih rendah dibandingkan laki-laki dalam profesi yang sama (45 persen) serta tingginya biaya kesehatan (43 persen).
Bagi para ibu, aspirasi finansial utama mereka adalah memastikan keamanan jangka panjang.
Tujuan yang paling umum meliputi menabung untuk pendidikan anak (69 persen), membangun dana darurat (53 persen), dan mengajarkan literasi keuangan serta konsep investasi kepada anak-anak mereka (50 persen).
Ketika ditanya arti dari keamanan finansial, sebagian besar perempuan menyebut memiliki tabungan yang cukup untuk pengeluaran tak terduga (74 persen), bebas dari utang (68 persen), dan memiliki pendapatan pasif yang stabil (48persen).
Perempuan di Indonesia terus berupaya menyeimbangkan kebutuhan finansial mereka dengan tanggung jawab terhadap keluarga. Sebanyak dua pertiga (66 persen) perempuan secara rutin mengutamakan kebutuhan finansial anggota keluarga, seperti kerabat lansia dan anak-anak, dibandingkan kebutuhan pribadi mereka sendiri.
Lebih dari tiga perempat (78 persen) perempuan mengorbankan perawatan medis pribadi, termasuk perawatan rutin seperti pemeriksaan gigi dan cek kesehatan tahunan, untuk membiayai pengobatan keluarga mereka.
Hampir setengah (44persen) perempuan menilai pengetahuan mereka tentang produk keuangan dan investasi sebagai tingkat dasar atau pemula.
Meskipun mayoritas mampu menyebutkan saldo pensiun saat ini (75persen), rata-rata hasil tahunan investasi mereka (65 persen), dan suku bunga terkini di Indonesia (59 persen), masih terdapat kesenjangan dalam pemahaman finansial mereka.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.