Hari Perempuan Internasional
Hari Perempuan Internasional, Kaum Hawa di Indonesia Buktikan Berdaya Secara Finansial
Perempuan di Indonesia telah membuktikan dirinya mencapai kemajuan menjadi sosok berdaya, termasuk dalam keuangan di Hari Perempuan Internasional.
Editor:
Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tepat hari ini, 8 Maret 2025, kaum hawa di seluruh dunia memperingati International Women’s Day 2025 atau Hari Perempuan Internasional 2025.
PBB merilis tema resmi peringatan Hari Perempuan Internasional 2025.
PBB mengangkat tema Hari Perempuan Internasional 2025 yakni "For ALL women and girls: Rights, Equality, Empowerment".
Baca juga: Hari Perempuan Internasional, Menag Ingatkan Masih Banyak Penafsiran Agama yang Bias Gender
Tema tersebut memiliki arti "Untuk SEMUA perempuan dan anak perempuan: Hak, Kesetaraan, Pemberdayaan".
Melalui tema ini masyarakat di seluruh dunia diajak untuk bersama mewujudkan hak, kesetaraan, dan kesempatan yang sama bagi setiap orang.
Perempuan di Indonesia telah membuktikan dirinya mencapai kemajuan menjadi sosok berdaya, termasuk dalam bidang keuangan.
Ya, kaum hawa di negeri ini secara signifikan telah berdaya dalam hal keamanan finansial, meski masih menghadapi berbagai tantangan dalam mengelola kekayaan dan perencanaan keuangan mereka.
Baca juga: Peringati Hari Perempuan Internasional, Sekjen PBB: Saat Perempuan Bangkit, Semua Akan Berkembang
Menurut survei terbaru Sun Life Asia berjudul Women’s Wealth in Focus: Building Confidence and Security, yang dikutip Tribunnews.com dari Kontan, mayoritas perempuan Indonesia merasakan peningkatan dalam kesejahteraan finansial mereka dibandingkan generasi sebelumnya.
Namun, tekanan finansial dari tanggung jawab keluarga dan kurangnya akses terhadap produk keuangan yang sesuai masih menjadi kendala utama.
Lebih dari tiga perempat (78 persen) perempuan di Indonesia merasa bahwa kondisi keuangan mereka lebih baik dibandingkan saat ibu mereka seusia mereka.
Namun, beban finansial yang muncul dari tanggung jawab multi-generasi tetap menjadi tantangan utama.
Sebanyak 32 persen ibu melaporkan stres akibat harus mengatur kebutuhan anak dan orang tua secara bersamaan, mencerminkan tanggung jawab finansial yang signifikan dalam keluarga.
Meskipun 65 persen perempuan telah menabung untuk perawatan lansia orang tua mereka, hanya 11 persen yang mengharapkan dukungan penuh dari anak-anak mereka di masa depan.
Hal ini menunjukkan keinginan perempuan untuk membangun ketahanan finansial secara mandiri tanpa harus bergantung pada generasi berikutnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.