Aturan Penggunaan Pakaian Dalam Demi Kenyamanan dan Kesehatan
Sebagian perempuan melakukan banyak aktifitas sehingga mudah berkeringat. Maka penting mengganti pakaian dalam agar tetap nyaman.
Hindari menggunakan pakaian yang terlalu ketat terlalu sering. Sebab, pakaian ketat yang digunakan setiap saat mampu membuat vagina lembap.
Maka dari itu sebaiknya Kawan Puan menggunakan pakaian ketat pada waktu tertentu, misalnya pada saat berolahraga agar gerak pun makin leluasa.
4. Cuci pakaian dalam dengan sabun hipoalegenik
Semua jenis pakaian dalam harus dirawat dengan lebih lembut daripada pakaian lainnya.
Hal ini dikarenakan pakaian dalam itu langsung menempel pada area kulit, terutama daerah sensitif.
Baca juga: Catat 5 Manfaat Cuka Putih untuk Menghilangkan Noda pada Pakaian
Baca juga: Lebih Simpel, Coba Manfaatkan Bagian Rumah Ini untuk Menyimpan Pakaian
Maka dari itu, alangkah baiknya saat mencuci pakaian dalam gunakan sabun lembut hipoalergenik.
Tujuannya supaya pakaian dalam lebih terawat dan vulva terhindar dari bahan kimia berbahaya yang mampu mengakibatkan iritasi, gatal, dan reaksi alergi.
5. Ganti pakaian dalam setiap tahun
Kedengarannya agak berlebihan ya. Terutama bagi kamu yang sering mencuci pakaian dalam.
Meskipun begitu perlu diketahui bahwa menurut Good Housekeeping Institute pakaian dalam yang bersih dapat mengandung hingga 10.000 bakteri hidup.
Selain bakteri, ada kemungkinan pakaian dalam juga mengandung kotoran.
Jadi opsi terbaik adalah mengganti pakaian dalam setiap tahun.
Baca juga: Gandeng Brand Fashion Lokal, Andien Aisyah Hadirkan Busana Ramah Lingkungan
Memang seperti tidak ramah lingkungan, namun hal ini wajib dilakukan bagi yang menderita vaginosis bakterialis.
Agar vagina tetap sehat, brand pakaian dalam Felancy, berupaya mendorong untuk meningkatkan awareness tentang pentingnya menjaga kebersihan pakaian dalam untuk wanita.
Tak terkecuali di masa pandemi ini, karena tak sedikit banyak dari kita yang melakukan WFH