Sabtu, 4 Oktober 2025

Obesitas Tingkatkan Risiko Tertular Covid-19, Ini Penjelasannya dan Tips Pencegahan

Gaga mengatakan saat awal Covid-19 meningkat mereka yang mengalami obesitas menjadi salah satu faktor risiko yang terkena.

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Tiara Shelavie
Kolase Tribunnews (https://www.freepik.com/)
Obesitas Tingkatkan Risiko Tertular Covid-19, Ini Penjelasannya dan Tips Pencegahan 

TRIBUNNEWS.COM - Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Gizi Klinik Indonesia (PDGKI) Jawa Barat Dr dr Gaga Irawan Nugraha, Sp.GK, MGizi mengatakan saat awal Covid-19 meningkat mereka yang mengalami obesitas menjadi salah satu faktor risiko yang terkena.

Hal ini berdasarkan laporan di Amerika Serikat lebih dari 42 persen kasus kematian di Kota New York ternyata mereka yang mengalami obesitas.

Obesitas itu memiliki lemak lebih besar pada permukaan sehingga reseptor menempel virus lebih luas. Dengan kondisi tersebut mereka yang mengalami obesitas lebih mudah kena Covid-19.

"Lemak tubuh mereka yang mengalami obesitas itu tersebar di mana-mana, jantung banyak lemak, juga perut. Sehingga ketika terinfeksi Covid-19 sulit bernafas akibatnya paru-paru lebih kecil karena jantung tertimbun lemak," ujar Gaga dikutip dari channel YouTube BNPB, Kamis (1/9/2020).

Baca: Seorang Warga Temanggung Meninggal Dunia Positif Corona Usai Kondangan ke Cirebon, 21 Orang Terpapar

Baca: Jarang Diketahui, Ini 5 Tanda Kita Sebenarnya Sudah Lama Terinfeksi Virus Corona

Baca: Balita di Lampung Diduga Tertular Virus Corona dari Ayahnya yang Datang dari Palembang

Baca: Kasus Melonjak, Tenaga Ahli Mundur: Rapor Luhut Menangani Corona Selama Dua Pekan

Baca: Aku Testing Covid-10 di Bawah Standar WHO, Satgas Sebut Terkendalam Stigma Negatif Tentang Corona

Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Gizi Klinik Indonesia (PDGKI) Jawa Barat
Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Gizi Klinik Indonesia (PDGKI) Jawa Barat (Tangkap layar channel YouTube BNPB)

Gaga menjelaskan untuk menghindari terpapar Covid-19 mereka yang mengalami obesitas harus mengubah gaya hidup dan pola makan sehat.

Hindari gula dalam bentuk makanan, permen, cokelat, kecuali pada bumbu masakan. Makanan manis pun perlu dihindari.

Selain itu makanan terbuat dari tepung terigu, kanji, atau tepung beras pun sebaiknya dihindari.

“Semua camilan sekarang terbuat dari tepung terigu. Itulah yang paling meningkatkan gula darah dan memudahkan obesitas," jelasnya.

Gaga juga menjelaskan cara diet sehat bagi obesitas adalah dengan menjaga pola makan teratur tiga kali sehari.

Dengan makan teratur tiga kali kebutuhan nutrisi utamanya terjaga, lebih dari 80 persen zat gizi yang diperlukan tubuh sudah terpenuhi.

Sehingga yang demikian ini terhindar mengkonsumsi camilan.

"Stop semua camilan yang mengandung gula dan tepung. Makan buah-buahan yang berair banyak," ujarnya.

Baca: Ilmuwan China: ASI Bisa Obati Virus Corona

Baca: Akmal Taher Mundur dari Satgas Covid-19, Sang Guru Besar Ungkap Alasan dan Rencananya Tangani Corona

Baca: Menkes Terawan Dicecar 16 Pertanyaan soal Corona, Najwa Shihab Sindir Mundur dari Jabatan: Siap Pak?

Baca: Diundang Diskusi Virus Corona Malah Dicatut Dukung Calon, Kiai Sepuh di Semarang Merasa Kecewa

Wakil Ketua Bidang Apoteker Advance dan Spesialis PP Ikatan Apoteker Indonesia
Wakil Ketua Bidang Apoteker Advance dan Spesialis PP Ikatan Apoteker Indonesia (Tangkap layar channel YouTube BNPB)

Wakil Ketua Bidang Apoteker Advance dan Spesialis PP Ikatan Apoteker Indonesia (IAI), Prof Dr Kerry Lestari Dandan, Apt, M Si menggarisbawahi stop ngemil dan karbohidrat.

Kerry menyebut kebijakan bekerja dari rumah terkadang lupa waktu di depan gadget.

Sampai lupa olahraga dan banyak makan camilan. Sehingga berat badan bertambah karena akses makanan lebih dekat dan kurang aktivitas olahraga.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved