Minggu, 5 Oktober 2025

Virus Corona

Ilmuwan China: ASI Bisa Obati Virus Corona

Badan kesehatan global melacak 46 ibu dengan Covid-19 yang menyusui anak-anak mereka di beberapa negara hingga Juni.

Editor: Hasanudin Aco
Richard Susilo
Bayi yang baru lahir diberikan air susu ibu 

TRIBUNNEWS.COM, BEIJING - Menurut hasil riset baru yang dilakukan oleh para ilmuwan China, Air Susu Ibu (ASI) dapat mencegah atau mengobati Covid-19.

Sebuah tim peneliti di Beijing menguji efek ASI pada sel yang terpapar virus Sars-CoV-2.

Susu dikumpulkan pada tahun 2017, jauh sebelum dimulainya pandemi, dan jenis sel yang diuji bervariasi dari sel ginjal hewan hingga sel paru-paru dan usus manusia muda.

Hasilnya sama: sebagian besar virus yang hidup dibunuh oleh susu.

Melansir South China Morning Post, hasil riset yang dipimpin oleh Profesor Tong Yigang dari Universitas Teknologi Kimia Beijing menulis dalam dua makalah non-peer-review yang diposting di biorxiv.org pada hari Jumat menunjukkan, ASI memblokir virus yang ada, virus masuk dan bahkan replikasi virus setelah masuk. Sebelumnya, menyusui dianggap meningkatkan risiko penularan virus.

Baca: 2.091 Pasien Covid-19 Tanpa Gejala Jalani Isolasi di Flat Isolasi Mandiri RS Wisma Atlet

Menurut laporan media China pada Februari lalu, di Wuhan, tempat virus pertama kali terdeteksi, bayi baru lahir dipisahkan dari ibu yang dites positif dan diberi makan secara eksklusif dengan formula.

Tak hanya itu, Pusat Pengendalian Penyakit (CDC) AS juga memperingatkan bahwa bayi yang disusui oleh ibu yang dicurigai atau dipastikan membawa Covid-19 juga harus dilihat sebagai suspect pembawa virus.

Baca Juga: Ratusan ribu warga China sudah disuntik vaksin corona sejak Juli, China: WHO dukung

Tetapi studi terbaru mendukung sikap resmi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahwa ibu harus terus menyusui bahkan jika mereka mengidap Covid-19.

Badan kesehatan global melacak 46 ibu dengan Covid-19 yang menyusui anak-anak mereka di beberapa negara hingga Juni.

Gen virus terdeteksi dalam ASI tiga ibu, tetapi tidak ada bukti infeksi.

Hanya satu anak yang dinyatakan positif dan penularan melalui cara lain tidak dapat dikesampingkan.

Tong dan koleganya mencampurkan beberapa sel sehat ke dalam ASI manusia, kemudian mencuci ASI dan mengekspos sel tersebut ke virus.

Mereka mengamati hampir tidak ada pengikatan atau masuknya virus ke sel-sel ini, dan pengobatan juga menghentikan replikasi virus dalam sel yang sudah terinfeksi.

South China Morning Post memberitakan, mereka menyimpulkan bahwa infeksi dapat dihambat oleh ASI, yang telah diketahui memiliki efek menekan pada bakteri dan virus seperti HIV.

Halaman
12
Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved