Minggu, 5 Oktober 2025
Depkop

Jalin Kerja Sama dengan KPU dan Bawaslu, Kemenkominfo Gelar Forum Dialog Pemilihan Serentak 2024

Kemenkominfo jalin kerja sama dengan KPU dan Bawaslu gelar Forum Dialog Pemilihan Serentak 2024 bersama anggota penyuluh informasi publik.

Editor: Content Writer
ISTIMEWA
Kemenkominfo menjalin kerja sama dengan KPU dan Bawaslu Gelar Forum Dialog Pemilihan Serentak 2024 Bersama Anggota Penyuluh Informasi Publik 

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menjalin kerja sama dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) menggelar forum diskusi publik. 

Adapun gelaran forum itu dalam rangka sosialisasi pemilihan umum (pemilu) serentak 2024 sekaligus memberikan pembekalan isu pemilu kepada para anggota penyuluh informasi publik yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. 

Dengan mengusung tema “Optimalisasi Peran Penyuluh Informasi Publik dalam Sosialisasi Pemilihan Serentak 2024, Anti Golput Yuk Bisa Yuk”, kegiatan yang berlangsung di Hotel Holiday Inn Bandung, Selasa (30/5/2023) ini menghadirkan beberapa narasumber, yakni Direktur Jenderal (Dirjen) Informasi dan Komunikasi Publik Kemenkominfo Usman Kansong, Komisioner Bawaslu Lolly Suhenty, dan Kepala Bagian Hubungan Antar Lembaga KPU Dohardo Pakpahan. 

Selain itu, turut hadir pula pembina penyuluh informasi publik yang juga Direktur Tata Kelola dan Kemitraan Komunikasi Publik Kemenkominfo Hasyim Gautama. 

Direktur Jenderal (Dirjen) Informasi dan Komunikasi Publik Kemenkominfo Usman Kansong mengatakan, pesta demokrasi yang akan digelar tahun 2024 mendatang merupakan perhelatan akbar bagi rakyat Indonesia. 

“Bagi masyarakat yang sudah memiliki hak pilih untuk ikut memberikan hak suaranya untuk memilih sesuai dengan pilihannya masing-masing. Silahkan gunakan hak pilih Anda, jangan sampai golput. Karena suara Anda sangat menentukan kemajuan bangsa Indonesia untuk kedepannya,” ungkap Usman dalam keterangan persnya, Rabu (31/5/2023). 

Di era digitalisasi seperti sekarang ini, lanjut Usman, banyak tantangan yang dihadapi menuju pesta demokrasi, salah satunya adalah penyebaran berita hoaks. 

Menurutnya, masyarakat harus ekstra hati-hati dalam mengonsumsi informasi-informasi yang beredar, karena informasi yang beredar tersebut belum tentu bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. 

Maka dari itu, masyarakat harus cerdas dan aktif mencari tahu tentang informasi yang beredar kepada pihak-pihak terkait, sehingga akan terhindar dari informasi yang justru akan menyesatkan masyarakat itu sendiri. 

“Tentu yang paling diharapkan adalah masyarakat dapat berperan aktif dalam menggunakan media sosial sebagai penyebar informasi yang benar selama masa pemilu yang tentu sedang kita lewati setiap tahapannya. Paling penting, di era digital ini, setiap informasi yang ditemukan di ruang digital harus disaring dan ditelaah dengan bijak. Bijaklah dalam bermedia sosial, saring sebelum sharing,” ujar Usman. 

Tak hanya itu, Usman juga mengimbau pada seluruh anggota Penyuluh Informasi Publik (PIP) untuk jangan segan memberikan informasi yang benar dan lengkap terkait penyelenggaraan pemilu 2024 yang akan datang. 

“Sampaikanlah informasi kepada masyarakat sehingga masyarakat indonesia mendapat pengetahuan dan informasi yang benar dan bisa dipertanggungjawabkan, sehingga masyarakat mendapatkan pencerahan dan tidak mudah terpengaruh oleh berita-berita hoaks atau menyesatkan,” tuturnya. 

Selain PIP, Kemenkominfo diketahui juga menggandeng beberapa tokoh agama dan tokoh masyarakat untuk bisa mengenalkan perbedaan berita benar dan hoaks kepada masyarakat di daerah-daerah. 

“Kemenkominfo juga akan mengajak elit-elit politik agar bisa mencegah penyebaran berita sesat berupa ujaran kebencian hingga kampanye hitam,” katanya. 

Sepakat dengan yang dikatakan Usman, Hasyim Gautama menyampaikan bahwasannya belajar dari pemilu sebelumnya, tentu bangsa Indonesia akan menghadapi berbagai tantangan selama pemilu. 

“Apalagi sekarang penyebaran berita dan informasi kian cepat seiring dengan masyarakat Indonesia yang kian melek digital,” ujar Hasyim. 

Jika berbicara tentang ajakan masyarakat Indonesia untuk menggunakan hak suaranya, Hasyim mengatakan, kita harus bekerja lebih keras lagi untuk saling bahu membahu. Hal ini bertujuan agar masyarakat Indonesia tahu dan paham bagaimana suara mereka sangat berarti untuk kesejahteraan bangsa kedepannya. 

“Sebetulnya kontestasi pemilu sudah semakin baik, jika berbicara tentang bagaimana angka golput yang terus semakin sedikit semisal pemilu tahun 2019 yang terjadi saat itu 81 persen masyarakat indonesia ikut serta dalam pemilu, tentu kita tidak bisa bermimpi bahwasannya pemilu di indonesia bisa sampai 100 persen masyarakat indonesia, karena banyak hal yang turut membuat pemilih tidak bisa menggunakan hak suara mereka. Namun memperkecil kemungkinan golput rasanya masih bisa kita semua lakukan, asal bersama-sama kita bergotong royong melakukannya, bukan sekedar tugas partai politik, pemerintah, KPU dan Bawaslu saja tentunya,” ujar Hasyim.

Selaku kepala bagian hubungan antar lembaga komisi pemilihan umum Dohardo Pakpahan mengatakan bahwa banyak sekali tahapan pemilu yang sudah mulai berjalan dan berlangsung saat ini hingga pemilu berakhir 2024 nanti. 

Salah satu fokus KPU saat ini adalah dengan terus mengingatkan kepada masyarakat bahwa tanggal 14 februari 2024 nanti kita akan mengadakan pemilu serentak mulai dari tingkat daerah hingga pusat. Saat ini berbagai cara sosialisasi dilakukan, semisal dengan terus bekerja sama dengan berbagai pihak untuk bisa menyediakan ruang publikasi yang mumpuni.

“Mungkin tugas kami saat ini adalah membuat masyarakat sadar bahwa pemilu sudah di depan mata, sudah saatnya sebagai pemilih kita mempersiapkan siapa yang akan kita dukung, sudah waktunya juga kita berada di pemilu yang sehat, yang tidak akan menimbulkan perpecahan bahkan di ranah keluarga hanya karena berbeda pandangan politik,“ ujar Dohardo.

Terakhir, acara diskusi publik di tutup dengan pemaparan dari Lolly Suhenty yang menjelaskan bahwa Bawaslu sudah mempersiapkan berbagai strategi baru agar segala potensi kerawanan, bahkan bisa jadi sudah ada indeks kerawanan di daerah-daerah mampu di minimalisir. 

Oleh karena itu, Bawaslu mengimbau perlu untuk diinfokan sejak dini kepada peserta pemilu dan juga para pemilih untuk antisipasi apapun kemungkinan bentuk kecurangan.

“Kita menginginkan pemilu yang berkualitas dan berintegritas dengan suasana riang gembira dan berkeadaban. Oleh karena itu, semua pihak perlu menguatkan ke arah tersebut, sehingga pelaksanaan demokrasi di Indonesia berjalan baik. Sebab, sudah bukan saatnya lagi kita menjadi penonton semata namun harus jadi aktor yang baik,” pungkas Lolly.

Sebagai informasi, acara ditutup dengan imbauan dari seluruh narasumber bahwa mari sukseskan pemilu serentak 2024, jaga pemilu agar kecurangan yang selalu terjadi bisa kita kurangi bahkan hentikan. 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved