Senin, 29 September 2025

Transplantasi Organ Bukanlah Hal yang Menakutkan Tapi Jadi Harapan Hidup

Bagi sebagian orang istilah transplantasi organ,  mungkin masih terdengar cukup menakutkan. Padahal, donasi organ bisa menyelamatkan nyawa.

istimewa
TRANSPLANTS FEST 2025- Penampilan pasien anak transplantasi hati dan sambutan pada acara peringatan Hari Transplantasi Sedunia 2025, CFD Sudirman, Jakarta.  

Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA -- Bagi sebagian orang istilah transplantasi organ,  mungkin masih terdengar cukup menakutkan.

Namun justru donasi organ bisa menyelamatkan nyawa dan jadi harapan hidup bagi banyak pasien penyakit seperti gagal ginjal.

Baca juga: Transplantasi Ginjal Jadi Harapan Baru, Butuh Regulasi hingga Kolaborasi Lintas Disiplin Medis 

Ketua Indonesian Transplant Society (InaTS) Dr. dr. Maruhum Bonar H. Marbun, mengatakan, saat ini kesadaran masyarakat Indonesia tentang pentingnya transplantasi untuk menyelamatkan banyak nyawa perlu ditingkatkan.

Ia mengatakan, masyarakat perlu melek transplantasi, organ, sel, maupun jaringan.

"Transplantasi memberikan harapan baru karena pasien tetap produktif, memiliki kualitas hidup yang baik, dan dapt menjalankan rutinitas sehari-hari tanpa harus memiliki ketergantungan dengan fasilitas rumah sakit hingga alat," kata dia dalam keterangannya, Kamis (25/8/2025).

Baca juga: Jaga Ekosistem Laut, Kepulauan Seribu Jadi Sasaran Program Transplantasi Terumbu Karang

Selain itu, prosedur ini akan mengurangi komplikasi akibat dari kegagalan organ seperti: perdarahan, kejang, anemia, dan infeksi; serta pada pasien hati dapat mengurangi gejala kerusakan hati seperti hilangnya kuning, hilangnya cairan perut dan gejala keracunan akibat kerusakan hati sehingga dapat memberikan harapan hidup lebih tinggi.

Serta akan mengurangi beban negara dalam menanggung warga negara yang tidak produktif dan menurunkan health cost secara agregat.

"Kami senantiasa memberikan edukasi kepada masyarakat salah satunya lewat rangkaian acara Transplant Fest 2025 yang akan diselenggarakan tahunan” jelasnya.

Dalam rangka memperingati World Transplant Day 2025, InaTS menggelar Transplant Fest 2025 dengan tema “Enhancing the Awareness of Organ Donation”.

Acara yang diselenggarakan di area Car Free Day Sudirman Jakarta ini diwarnai dengan fun Run, talkshow  hingga hiburan dari anak-anak pasien paska transplantasi hati.

Kegiatan ini .erupakan kolaborasi InaTS dengan berbagai stakeholder, yaitu dengan komunitas, pemerintah, serta rumah sakit pengampuan nasional (RS vertikal Kemenkes dan RS daerah) dan RS pemerhati transplantasi serta komunitas seperti: Katahati, Komunitas Pasien Cuci Darah Indonesia (KPCDI), Yayasan Komunitas Cangkok Ginjal Indonesia (YKCGI), Pejuang Hati, dan Sobat Transplan.
 
InaTS juga berupaya pengembangan transplantasi di Indonesia melalui kerjasama intensif dengan Komite Transplantasi Nasional (KTN) dan Kementerian Kesehatan dalam mengawal proses pendaftaran hingga pemantauan donor maupun penerima organ.

Diketahui, transplantasi organ telah dilakukan di Indonesia sejak tahun 1977.

Saat ini terdapat 14 pusat transplantasi yang menyediakan layanan transplantasi organ donor hidup di Indonesia. Pesatnya kemajuan teknologi dan ilmu kedokteran serta berkembangnya terkait transplantasi, pada tahun 2017 dibentuk  Perkumpulan Transplantasi Indonesia (PTI) atau  Indonesian Transplantation Society (InaTS)

Berikut daftar RS yang sudah pernah melakukan transplantasi:
1.       RSUPN Cipto Mangunkusumo, Jakarta (ginjal, hati, dan kornea)
2.       RSUP Hasan Sadikin, Bandung (ginjal)
3.       ⁠RSUP Dr. Kariadi, Semarang (ginjal, kornea, dan sumsum tulang)
4.       ⁠RSUP Dr. Sardjito, Jogja (ginjal dan hati)
5.       ⁠RSUD Moewardi, Solo (ginjal)
6.       ⁠RSUD Dr. Soetomo, Surabaya (ginjal)
7.       RSUD Saiful Anwar, Malang (ginjal)
8.       ⁠RSUP Prof. IGNG Ngoerah, Denpasar (ginjal)
9.       ⁠RSUP Wahidin Sudirohusodo, Makassar (ginjal)
10.    ⁠RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou, Manado (ginjal)
11.    ⁠RSUD Zainoel Abidin, Aceh (ginjal)
12.    ⁠RSUP H. Adam Malik, Medan (ginjal)
13.    ⁠RSUP Dr. M. Djamil, Padang (ginjal)
14.    ⁠RSUP Dr. M. Hoesin, Palembang (ginjal)
15.    RSUP Fatmawati, Jakarta (ginjal)
16.    RS Siloam Asri, Jakarta (ginjal)
17.    RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta (ginjal)
18.    RS PGI Cikini, Jakarta (ginjal)
19.    RS Kanker Dharmais (sumsum tulang)
20.    RSU Bunda, Jakarta (ginjal)
21.    RS Metropolitan Medical Centre, Jakarta (ginjal)
22.    Mandaya Royal Hospital Puri, Jakarta (hati)
 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan