Program Makan Bergizi Gratis
Tips Mengatasi Keracunan Makanan pada Anak Akibat Program Makan Massal, Rehidrasi Jadi Kunci
Gejala yang dialami anak-anak korban keracunan makanan secara massal ini umumnya meliputi mual, lemas, pusing, dan muntah
5. Berikan Makanan Ringan yang Mudah Dicerna Setelah Muntah Berhenti

Setelah gejala muntah berkurang (biasanya setelah 6-8 jam), mulailah memberikan makanan ringan yang mudah dicerna. Diet BRAT (Banana, Rice, Applesauce, Toast) sering direkomendasikan untuk anak yang pulih dari keracunan makanan.
Hindari makanan berlemak, pedas, atau manis berlebihan karena dapat memicu kembali muntah atau diare.
Pada kasus keracunan massal, beberapa anak membutuhkan waktu 24-48 jam sebelum sistem pencernaan mereka siap menerima makanan normal kembali.
Berikan porsi kecil namun sering, dan perhatikan reaksi tubuh anak terhadap makanan yang diberikan. Jika gejala kembali muncul, hentikan sementara pemberian makanan padat dan kembali ke cairan rehidrasi.
6. Jangan Sembarangan Memberikan Obat Tanpa Konsultasi Dokter
Banyak orang tua cenderung memberikan obat anti-muntah atau anti-diare tanpa konsultasi dokter saat anak mengalami keracunan makanan.
Hal ini berisiko karena beberapa jenis keracunan justru memerlukan proses alami tubuh untuk mengeluarkan racun, dan obat-obatan tersebut dapat memperlambat proses ini sehingga memperparah kondisi.
Pada kasus keracunan massal yang melibatkan kontaminasi bakteri seperti Salmonella atau E. coli, pemberian obat anti-diare tanpa pengawasan medis dapat menyebabkan komplikasi serius.
Selalu konsultasikan dengan tenaga kesehatan sebelum memberikan obat apapun kepada anak yang mengalami keracunan makanan.
(Tribunnews.com/Bobby)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.