Padel Lagi Tren di Indonesia, Ketahui Jenis Cedera Apa Saja yang Sering Terjadi
Di balik hype yang kian meluas, para ahli kesehatan mengingatkan adanya risiko cedera yang meningkat seiring populernya olahraga padel.
Penulis:
Aisyah Nursyamsi
Editor:
Anita K Wardhani
Bahkan kondisi lapangan pun ikut berperan. Lapangan licin membuat risiko terkilir semakin tinggi.
Faktor Utama: FOMO dan Kurang Persiapan
Tren padel yang booming membuat banyak orang langsung terjun bermain tanpa mempelajari teknik dasar.
Faktor fear of missing out (FOMO) membuat sebagian besar pemain pemula bermain hanya karena ajakan teman, tanpa pengalaman maupun pelatihan khusus.
“Faktor-faktornya itu kurang pengalaman, kurang pengetahuan, dan kurang latihan yang cukup,” tegas dr Ariza.

Minimnya pemanasan dan conditioning juga memperbesar risiko cedera.
Tubuh yang tidak disiapkan akan kesulitan menerima beban mendadak dan gerakan eksplosif.
Alhasil, sendi dan otot lebih mudah mengalami trauma.
Meski demikian, padel tetap bisa dimainkan dengan aman asal dilakukan dengan persiapan yang tepat.
Pemanasan, latihan dasar footwork, serta teknik pegangan raket yang benar perlu dibiasakan sejak awal.
Edukasi mengenai cara bermain yang sehat juga penting agar tren padel membawa manfaat kesehatan, bukan justru menambah daftar pasien di klinik ortopedi.
Olahraga seharusnya menjadi jalan menuju kebugaran, bukan sumber masalah kesehatan baru.
Kesadaran ini menjadi kunci agar padel dapat terus berkembang sebagai olahraga populer yang sehat, menyenangkan, dan aman bagi semua kalangan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.