Balita Tewas karena Cacingan Akut
Pakar Farmasi Ungkap Alasan Mengapa Dianjurkan Rutin Minum Obat Cacing Setiap 6 Bulan Sekali
Obat cacing dianjurkan dikonsumsi rutin diminum 6 bulan sekali. Mengapa? Ini alasan pakar farmasi.
Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kasus cacingan akut yang merenggut anak usia 4 tahun di Sukabumi Jawa Barat kembali mengingatkan pentingnya obat.
Obat cacing dianjurkan dikonsumsi rutin diminum 6 bulan sekali.
Baca juga: Buntut Kematian Balita Akibat Cacingan, Pemerintah Ubah SOP BPJS Hingga Rujukan Puskesmas
Pakar farmakologi dan farmasi klinik UGM, Prof. Apt. Zullies Ikawati mengungkapkan alasannya.
Prof. Apt. Zullies Ikawati selama ini dikenal luas sebagai pakar obat-obatan dan terapi klinis di Indonesia. Sosok kelahiran 6 Desember 1968, di Purwokerto ini pernah terlibat dalam uji klinis vaksin dan terapi COVID-19.
Terkait obat cacing ini, menurut Zullies Ikawati secara rutin memang dianjurkan bagi kelompok tertentu.
Ini sejalan dengan rekomendasi WHO dan Kementerian Kesehatan RI untuk program mass drug administration (MDA) atau pemberian obat cacing secara massal.
“Mereka yang dianjurkan rutin minum obat cacing adalah mereka yang tinggal di wilayah endemis tinggi cacingan atau daerah prevalensi cacingan tinggi baik anak-anak maupun orang dewasa,” kata dia saat dihubungi Tribunnews.com, Jumat (22/8/2025).
Baik anak-anak dan orang dewasa yang tinggal di wilayah tinggi kasus cacingan perlu minum obat cacing setiap 6 bulan sekali.
Alasan Harus Rutin Minum Obat Cacing
Prof Zullies mengungkapkan, ada alasan mengapa minum obat cacing dianjurkan setiap 6 bulan sekali.
Telur cacing bisa bertahan lama di tanah dan lingkungan, sehingga mudah terjadi reinfeksi.
Siklus hidup cacing memungkinkan orang bisa terinfeksi kembali dalam beberapa minggu–bulan setelah pengobatan.

“Dosis tunggal obat cacing untuk albendazole 400 mg atau mebendazole 500 mg. Obat ini efektif membunuh cacing dewasa, tetapi tidak mencegah telur atau larva baru masuk,” tutur Prof Zullies.
Anak Jadi Prioritas Kelompok yang Minum Obat Cacing
Anak-anak menjadi bagian dari kelompok yang diprioritaskan untuk rutin minum obat cacing setiap 6 bulan sekali.
Anak-anak usia prasekolah (1–5 tahun) misalnya mereka rentan karena sering bermain di tanah tanpa alas kaki.
Kemudian, anak-anak usia sekolah (6–14 tahun) merupakan target utama program pemberian obat cacing di sekolah dasar.
Wanita usia subur, termasuk ibu hamil trimester kedua dan ketiga untuk mencegah anemia akibat infeksi cacing.
Orang dewasa yang tinggal di daerah endemis dengan sanitasi buruk.
Mereka adalah pekerja di sawah, perkebunan, tambang, atau pekerjaan yang sering kontak dengan tanah
Serta populasi dengan status gizi rendah, dimana cacingan memperburuk malnutrisi dan anemia.
Sementara bagi orang dewasa di daerah perkotaan dengan sanitasi baik, air bersih, serta kebersihan pribadi terjaga, biasanya tidak perlu minum obat cacing rutin tiap 6 bulan.
Namun tetap dianjurkan bila ada risiko tinggi atau gejala.
“Sehingga prioritas utama adalah anak-anak prasekolah dan sekolah dasar dan wanita usia subur di daerah endemis. Dewasa sehat dengan lingkungan bersih bisa tidak rutin, cukup bila ada indikasi atau risiko tinggi,” pesan dia.
Program Pemberian Obat Cacing dari Pemerintah

Program Pemberian Obat cacing pada anak adalah salah satu program wajib pemerintah.
Biasanya dilakukan satu tahun 2 kali, atau enam bulan sekali yaitu bulan Februari dan Agustus untuk menurunkan angka penyakit cacingan pada anak usia prasekolah dan anak usia sekolah.
Obat cacing diberikan di Posyandu, PAUD, TK dan SD.
Obat cacing yang digunakan adalah Albendazol dengan dosis obat anak usia 1 sampai dengan 2 tahun diberikan ½ tablet (200 mg).
Sementara untuk anak usia 2 sampai dengan 12 tahun diberikan 1 tablet (400 mg).
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.