Sabtu, 4 Oktober 2025

Tiga Metode Efektif Berhenti Merokok Menurut Dokter Paru

Berhenti merokok sering kali dianggap sulit, terutama bagi mereka yang sudah lama ketergantungan nikotin.

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
DILARANG MEROKOK - Pegunjung melintasi papan bertuliskan larangan merokok di salah satu pintu masuk Bandung Electronic Center (BEC), Jalan Purnawarman, Kota Bandung, Selasa (18/4/2017). Pusat perbelanjaan elektronik terbesar di Kota Bandung itu menyediakan tempat khusus untuk merokok "Smoking Room" di salah satu pojok di halaman mal agar karyawan dan pengunjung tidak merokok disembarang tempat dan dilarang merokok di dalam mal. TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN 

Jika biasanya menghabiskan 24 batang sehari, kurangi secara bertahap.

“Hari pertama dikurangi dari 24 menjadi 20, lalu jadi 16, dan seterusnya hingga hari ketujuh,” paparnya.

Pola pengurangan ini memungkinkan tubuh beradaptasi tanpa tekanan psikologis yang terlalu besar.

Jangan Ragu Mencari Bantuan Medis

Bagi sebagian orang, gejala putus nikotin seperti gelisah, sakit kepala, atau nafsu makan berlebih membuat mereka kembali merokok

Jika hal ini terjadi, dr. Luthfia menyarankan untuk tidak segan mencari pertolongan.

“Kita kan sudah banyak ya klinik berhenti merokok. Nah itu bisa dilakukan secara counseling. Kemudian apabila dibutuhkan, memang nanti ada terapi farmakologisnya,” ujarnya.

Menurutnya, keputusan berhenti merokok adalah langkah besar untuk menyelamatkan diri dan orang-orang di sekitar dari ancaman penyakit berbahaya, seperti kanker paru, penyakit jantung, hingga stroke. 

Yang terpenting, proses ini dimulai dari niat yang kuat dan komitmen untuk terus berusaha, meskipun sempat gagal.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved