Cara Merawat Anak yang Terinfeksi Flu Singapura di Rumah, Kenali Tanda Bahayanya
Flu Singapura umumnya dapat ditangani di rumah. Begini trik merawat anak yang terinfeksi penyakit menular ini.
Penulis:
Aisyah Nursyamsi
Editor:
Anita K Wardhani

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Meskipun terdengar menyeramkan, flu Singapura umumnya dapat ditangani di rumah.
Flu Singapura bukanlah flu biasa seperti pilek atau influenza. Secara medis, penyakit ini dikenal sebagai Hand, Foot, and Mouth Disease (HFMD).
Baca juga: Pakai Bedak Jadi Bumerang Bagi Penderita Flu Singapura, Ini Mitos yang Tak Kalah Mengkhawatirkan
Flu ini disebarkan dari infeksi virus yang sangat menular, terutama menyerang anak-anak di bawah usia 5 tahun, meskipun orang dewasa juga bisa tertular.
Orangtua perlu fokus pada dua hal utama yaitu hidrasi anak dan kenyamanan selama proses penyembuhan.
Hal ini diungkapkan oleh Dokter Spesialis Anak RSUP Surakarta, dr. Fatimah Mayasyari, Sp.A.
Baca juga: Batuk Pilek pada Anak Bisa Picu Gendang Telinga Pecah, Orang Tua Wajib Waspada
“Yang pertama adalah menjaga supaya anak tidak terjadi kondisi dehidrasi,” papar dr. Fatimah dalam Healthy Talk “Jangan Anggap Sepele Flu Singapura pada Anak” yang tayang di YouTube Tribunnews dan Tribun Health pada Senin (4/8/2025).
HFMD adalah penyakit yang disebabkan oleh virus, sehingga tidak memerlukan antibiotik.
Sebagai pengganti, anak bisa diberikan kompres hangat di area ketiak, selangkangan, atau dada, serta paracetamol untuk menurunkan demam dan nyeri akibat sariawan.
“Penurun panas seperti paracetamol selain berfungsi untuk menurunkan demam juga dapat mengurangi rasa nyeri di area mulut,” lanjutnya.
Tantangan Selama Perawatan di Rumah
Meski demikian, perawatan di rumah bisa jadi cukup menantang.
Anak-anak, terutama yang masih balita, kerap menolak menyusu atau minum akibat sariawan, yang justru memperbesar risiko dehidrasi.

Tanda-tanda dehidrasi yang harus diwaspadai antara lain demam tinggi meski sudah diberi obat, penurunan frekuensi buang air kecil, dan urin yang berwarna pekat.
Jika anak menunjukkan gejala tersebut, orang tua sebaiknya segera membawa ke fasilitas kesehatan terdekat.
“Apabila sudah ada tanda-tanda dehidrasi tersebut, segera dibawa ke dokter terdekat,” tegasnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.