Duduk Perkara Keracunan Suplemen Blackmores, Warga Australia Rasakan Sakit Kepala hingga Kejang Otot
Sejumlah warga Australia menggugat suplemen kenamaan Blackmores. Mengapa? Berikut duduk perkaranya.
Editor:
Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA -- Sejumlah warga Australia menggugat suplemen kenamaan Blackmores. Mengapa? Berikut duduk perkaranya.
Baca juga: Belajar dari Kasus Blackmores Australia, Ini Tips Sebelum Konsumsi Suplemen
Blackmores adalah merek suplemen kesehatan asal Australia yang sudah eksis sejak tahun 1930. Produk-produknya dirancang untuk mendukung berbagai aspek kesehatan tubuh, mulai dari daya tahan tubuh hingga kesehatan ibu hamil.
Mengutip News.Au, gugatan class action dilayangkan karena beberapa produk Blackmores memiliki kadar vitamin B6 yang berlebihan sehingga menyebabkan komplikasi kesehatan yang serius.
Duduk Perkara, Warga Rasakan Gangguan Kesehatan Akibat Konsumsi Blackmores
Seorang warga bernama Dominic Noonan-O’Keeffe, mengonsumsi suplemen Blackmores pada Mei 2023 untuk mendukung kesehatannya, menjelang kelahiran anak pertamanya.
Menurut Polaris Lawyers, Noonan mengalami gejala-gejala parah – termasuk kelelahan, sakit kepala, kejang otot, palpitasi jantung, dan kehilangan sensasi atau mati rasa setelah rutin mengonsumsi suplemen Blackmores sejak Mei 20232.
Pemeriksaan medis menunjukkan ia mengalami neuropati akibat kelebihan vitamin B6—dosisnya disebut mencapai 29 kali lipat dari batas harian yang direkomendasikan
Dokter kemudian mendiagnosisnya menderita neuropati yang terkait dengan asupan vitamin B6 yang berlebihan.
Baca juga: Pakar Farmasi UGM Ingatkan Bahaya Konsumsi Vitamin B6 Dosis Tinggi, Berisiko Gangguan Saraf Tepi
Meskipun berhenti mengonsumsi vitamin B6 pada awal tahun 2024, Noonan-O’Keeffe masih mengalami nyeri saraf dan gejala lainnya setiap hari.
Noonan-O’Keeffe sebagai penggugat utama dalam gugatan class action potensial, menyatakan, produk vitamin itu mengandung sekitar 29 kali lipat asupan vitamin B6 harian yang direkomendasikan.
“Sangat mengkhawatirkan ada suplemen vitamin mengandung kadar B6 yang jauh melebihi asupan harian yang direkomendasikan,” ujar Pendiri dan Pimpinan Polaris Lawyers, Nick Mann.
Laporan kadar B6 yang berlebihan dalam suplemen yang dijual bebas ini juga dialami ratusan warga Australia.
Polaris Lawyers saat ini sedang menyelidiki gugatan class action atas nama siapa pun yang menderita cedera akibat kadar B6 yang berlebihan akibat mengonsumsi suplemen vitamin Blackmores.
Seorang juru bicara Blackmores mengatakan, pihaknya berkomitmen pada standar kualitas produk dan keamanan konsumen tertinggi.
"Semua produk kami, termasuk yang mengandung Vitamin B6, dikembangkan sesuai dengan persyaratan peraturan Therapeutic Goods Administration (TGA)," kata juru bicara tersebut.
Termasuk kepatuhan terhadap dosis harian maksimum yang diizinkan dan pencantuman pernyataan peringatan yang diwajibkan.
Blackmores Beredar di Indonesia atau Tidak?

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.