Stroke dan Jantung Sumbang Sepertiga Kematian di Indonesia, Jumlah Tenaga Kesehatan di Bawah Standar
Indonesia menghadapi tantangan yang kritis, penyakit kardiovaskular masih menjadi penyebab utama kematian.
Penulis:
Anita K Wardhani
Editor:
Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia menghadapi tantangan yang kritis, penyakit kardiovaskular masih menjadi penyebab utama kematian.
Dilansir dari data Kementerian Kesehatan pada tahun 2023, jantung dan stroke menyumbang hampir sepertiga dari seluruh kematian.
Di sisi lain, laporan WHO di tahun yang sama menyoroti bahwa jumlah tenaga kesehatan di Indonesia.
Sekitar 2,7 tenaga kesehatan per 1.000 penduduk masih jauh di bawah angka minimum yang direkomendasikan WHO, yaitu 4,45 per 1.000 penduduk.
Sebagai langkah penting untuk meminimalkan kondisi kritis tersebut memperkuat kompetensi SDM Kesehatan di bidang Kardiovaskular menjadi hal yang wajib dilakukan.
RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita menjawab tantangan ini.
Pada Rabu (16/7/2025) RS meresmikan Pusat Pelatihan Perawatan Jantung (Cardiac Care Training Center - CCTC), sebuah fasilitas modern yang dirancang untuk membekali para profesional kesehatan di seluruh Indonesia dengan keterampilan dan pengalaman praktis dalam perawatan jantung.
Ruangan modern yang dilengkapi teknologi simulator dan workstation pencitraan digital ini adalah sebuah jawaban untuk penyediaan pendidikan dan pelatihan berskala nasional, khususnya pada penyakit jantung dan pembuluh darah.
CCTC berlokasi di lantai 4 Gedung Diklat RSJPD Harapan Kita, dan merupakan kolaborasi dengan Siemens Healthineers dan Boston Scientific.
Dengan kapasitas 25 peserta, pusat pelatihan ini dirancang untuk menjadi pusat pelatihan interdisipliner nasional dalam bidang diagnostik, intervensi, dan pencitraan kardiovaskular yang menyasar para ahli jantung, ahli radiologi, radiografer, dan staf laboratorium kateterisasi.
“Sebagai rumah sakit rujukan nasional untuk pelayanan kardiovaskular, kami berkomitmen tidak hanya memberikan perawatan kelas dunia tetapi juga untuk memastikan pendidikan yang berkesinambungan,” ujar Dr. dr. Dicky Hanafy, Sp. JP, Subsp Ar (K), Subs KI (K), Direktur SDM, Pendidikan dan Penelitian RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita.
Cardiac Care Training Center (CCTC) seolah menegaskan pihaknya menjadi pusat berbagi pengetahuan dan pengembangan keterampilan yang menjangkau rumah sakit dan dokter di seluruh Indonesia.”
Peresmian ini juga menandai dimulainya angkatan pertama pelatihan resmi di CCTC, yang diikuti oleh peserta dari berbagai unit internal RSJPD Harapan Kita.
Menurut Tina Rahmawati, SP, MM, Manajer Instalasi Pendidikan dan Pelatihan, RSJPD Harapan Kita telah melatih lebih dari 9.500 tenaga kesehatan profesional sepanjang tahun 2024.
Dengan hadirnya pusat pelatihan ini, peran RSJPD Harapan Kita sebagai pemimpin pelatihan nasional semakin diperkuat, terutama melalui jejaring yang terhubung dengan lebih dari 560 rumah sakit rujukan di seluruh nusantara.
Pemerintah Diskon 50 Persen Iuran JKK dan JKM untuk Ojol, Ojek Pangkalan, Hingga Kurir |
![]() |
---|
Sebelum Ditemukan Tewas di Indekos Ciracas, Mahasiswi Asal NTT Sempat Bertengkar dengan Kekasih |
![]() |
---|
5 Fakta Kematian Tari, Anak Gajah Sumatera yang Viral: Kronologi hingga Banyak Warganet Ikut Sedih |
![]() |
---|
Manfaatkan Teknologi Analisis Data, Industri Asuransi Sepakati Kerjasama dengan Kemenkes |
![]() |
---|
Sikat Gigi Saat Mandi Pagi dan Malam Sebelum Tidur Ternyata Kebiasaan yang Salah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.