Sabtu, 4 Oktober 2025

Pengalaman Ersa Mayori Medical Check Up Jantung, Ubah Cara Pandang Berkait Kesehatan

Ersa Mayori lakukan medical check up karena kesadaran mencegah penyakit lebih awal. Terutama karena keluarganya punya riwayat sakit jantung.

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Willem Jonata
Tribunnews/Herudin
Artis peran Ersa Mayori berpose saat ditemui pada acara peluncuran poster dan trailer film Mariposa, di Falcon Bioskop, Mampang, Jakarta Selatan, Senin (10/2/2020). Ersa Mayori bermain pada film drama remaja garapan Fajar Bustomi tersebut yang rencananya tayang pada 12 Maret 2020 mendatang. Tribunnews/Herudin 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aktris dan presenter Ersa Mayori berbagi pengalaman pribadinya menjalani pemeriksaan jantung atau medical check up. 

Langkah ini diambil bukan karena keluhan fisik, tetapi karena kesadaran untuk mencegah penyakit lebih awal, terutama karena adanya riwayat keluarga.

Baca juga: Ingin Hidup Aktif dan Bahagia di Hari Tua? Ini Dia Rekomendasi Medical Check Up untuk Lansia

“Jujur, awalnya saya lumayan deg-degan ya,” ungkap Ersa saat Partner Gathering yang diadakan oleh  Brawijaya Hospital di Jakarta, Rabu (16/7/2025). 

Apalagi Ersa punya riwayat sakit jatung yakni sang ayah.

"Jadi rasanya semakin penting untuk melakukan pemeriksaan menyeluruh,” katanya.

Ketakutan awal itu ternyata perlahan memudar begitu ia menjalani proses pemeriksaan.

Suasana yang nyaman, pendekatan dari para tenaga medis yang ramah dan informatif, serta dukungan emosional dari staf yang mendampingi menjadi pengalaman yang sangat berarti bagi Ersa.

“Alhamdulillah, pas dijalani ternyata gak seseram yang saya bayangkan. Semuanya terasa lebih ringan karena dijalani dengan pendampingan yang tulus. Saya

merasa diperhatikan bukan hanya sebagai pasien, tapi sebagai individu yang sedang butuh dukungan,” tuturnya.

Ersa juga mengisahkan bagaimana suaminya sudah lebih dulu menjalani perawatan di tempat yang sama, dan ia banyak dibantu oleh beberapa staf yang sabar dan mendampinginya sejak awal.

Salah satu sosok yang disebut Ersa adalah Mbak Ria, yang memberinya semangat untuk tidak menunda pemeriksaan.

“Kalau nggak disemangati terus, mungkin aku belum tentu berani datang. Bahkan sampai ditemenin saat proses pemeriksaan. Itu yang bikin pengalaman ini sangat membekas,” kata Ersa.

Bagi Ersa, langkah pemeriksaan kesehatan—terutama jantung—bukan sesuatu yang perlu ditunda, apalagi jika ada riwayat penyakit dalam keluarga.

Justru dengan mengetahui kondisi tubuh lebih awal, seseorang bisa mengambil langkah preventif yang lebih tepat.

“Banyak dari kita yang menunggu sampai tubuh memberi sinyal, padahal dengan gaya hidup sekarang, ancaman penyakit bisa datang kapan saja. Kita perlu tahu kondisi tubuh sebelum terlambat,” katanya.

Pengalamannya itu membuka mata bahwa menjaga kesehatan bukan hanya soal gaya hidup sehat, tetapi juga keberanian untuk mengecek kondisi tubuh secara rutin.

“Kalau punya akses, punya kesempatan, jangan ditunda. Pemeriksaan kesehatan itu bukan cuma untuk orang sakit, tapi justru untuk mencegah kita jadi pasien di kemudian hari,” ujar Ersa.

Selain aspek medis, yang tak kalah penting menurut Ersa adalah dukungan emosional yang dirasakan selama menjalani pemeriksaan.

Rasa aman, nyaman, dan pendampingan yang tulus justru menjadi faktor utama yang membuatnya merasa tenang dan dihargai sebagai individu.

“Kadang yang kita butuhkan bukan hanya alat canggih atau dokter ahli, tapi juga seseorang yang hadir dan peduli di proses itu. Dan itu yang saya rasakan,” katanya.

Ersa Mayori dikenal sebagai salah satu figur publik yang telah lama berkecimpung di dunia hiburan Tanah Air. 

Namanya mulai dikenal luas sejak menjadi pemenang ajang GADIS Sampul tahun 1993, dan melejit lewat perannya dalam sinetron legendaris Tuyul & Mbak Yul.
Selain berkarier sebagai aktris, Ersa juga dikenal sebagai presenter di berbagai program televisi dan aktif dalam berbagai kegiatan sosial. 

Di tengah kesibukannya, ia mengaku semakin menyadari pentingnya memprioritaskan kesehatan.

Dalam kesempatan yang sama, Dr. dr. M. Yamin, Sp.JP (K), Sp. PD, FACC, FSCAI, FAPHRSD. mengatakan, kemajuan dalam teknik pengobatan jantung memanfaatkan teknik minimal invasif dan kecerdasan buatan (AI).

"Beberapa prosedur jantung kini dapat dilakukan dengan bantuan AI dan bahkan teknologi robotik," kata Dr. Yamin, dokter Brawijaya Hospital Saharjo.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved