3 Penyakit Degeneratif Penyebab Utama Kematian di Indonesia
Penyakit degeneratif seperti diabetes, darah tinggi, dan jantung masih menjadi penyebab utama kematian di Indonesia.
Penulis:
Erik S
Editor:
Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, DEPOK- Penyakit degeneratif seperti diabetes, darah tinggi, dan jantung masih menjadi penyebab utama kematian di Indonesia.
Berdasarkan data dari Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) Kementerian Kesehatan (Kemenkes), jumlah penderita diabetes melitus berjumlah 19,5 juta jiwa berdasarkan data Federasi Diabetes Internasional (IDF) pada 2021. Jumlah itu sebagai penanda Indonesia adalah penderita tertinggi ke-5 di dunia.
Jumlah tersebut diperkirakan akan meningkat menjadi 28,6 juta pada 2045 bila tidak segera ditangani mengingat prevalensinya yang tinggi. Pada 2023, menurut catatan Kemenkes, prevalensinya sebesar 11,7 persen, dan terus meningkat
Pada 2024, Indonesia diperkirakan memiliki lebih dari 20 juta penderita diabetes melitus. Prevalensi diabetes di Indonesia semakin meningkat, dan negara ini termasuk dalam lima besar dunia dengan jumlah kasus diabetes tertinggi.
Sementara hipertensi, atau tekanan darah tinggi menunjukkan bahwa anak muda di Indonesia juga rentan terhadap kondisi ini.
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 mencatat prevalensi hipertensi berdasarkan hasil pengukuran tensimeter sebesar 10,7 persen pada kelompok usia 18–24 tahun dan 17,4% pada kelompok 25–34 tahun.
Fakta ini mengejutkan, mengingat hipertensi dapat menjadi silent killer tanpa gejala awal yang jelas.
Di tengah kondisi tersebut, pendekatan penyembuhan alami mulai dilirik sebagai alternatif yang lebih aman dan berkelanjutan. Melihat kebutuhan ini, DND World Indonesia berkomitmen membantu pasien diabetes, darah tinggi dan jantung.
"Inisiatif ini merupakan bagian dari komitmen jangka panjang untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia secara alami dan berkelanjutan," kata Nashman Noordin sebagai VP Marketing DND World, Jumat (7/11/2025).
Nashman mengatakan DND didirikan Prof Dato Noordin Darus, seorang dokter medis asal Malaysia yang berhasil sembuh dari kanker darah stadium 4 pada 2003 melalui metode alami, termasuk penemuan RX Water dan pola makan sehat. Salah satunya dengan ekstraksi daun kelor dan daun pegagan.
Meski daun kelor dan pegagan tersedia luas di Indonesia, mengkonsumsinya secara mentah tanpa proses yang tepat dapat menimbulkan risiko kesehatan. Nashman mengatakan lebih dari 100.000 testimoni positif di Malaysia bahwa pengidap diabetes, darah tinggi dan jantung berhasil pulih dan tak lagi bergantung pada obat kimia.
“Dengan menggunakan bahan-bahan alami berkualitas tinggi dan melalui proses ekstraksi yang tepat agar kandungan nutrisinya tetap terjaga, sehingga manfaat yang diberikan dapat bekerja lebih optimal bagi kesehatan,” pungkas Noordin.
Baca juga: Anggota DPRD DKI Jakarta Chicha Koeswoyo: Kesehatan Hak Bagi Setiap Warga Masyarakat
Terapkan gaya hidup sehat
Dikutip dari Kementerian kesehatan, ada enam langkah sehat yang dapat mencegah seseorang menderita penyakit diabetes melitus, diantaranya adalah:
Berhenti Merokok
Minta Pemda Tingkatkan Kualitas SDM, Mendagri: Kalau Berhasil Indonesia jadi Negara Dominan |
![]() |
---|
Menkeu Pindahkan Dana Rp 200 Triliun ke Bank Himbara, Gubernur BI: Perkuat Injeksi Likuiditas |
![]() |
---|
Emil Audero Masuk Best XI Serie A Pekan 3, Statistiknya Ungguli David De Gea |
![]() |
---|
4 Sosok Potensial Calon Ketua PSSI Jika Erick Thohir Lepas Jabatan Usai Dilantik Jadi Menpora |
![]() |
---|
Sorotan 32 Besar China Masters 2025 Tunggal Putra: Kejutan Alwi Tak Terjadi, Harapan Tinggal di Jojo |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.