Tak Pernah Merokok, Tapi Anak dan Perempuan Bisa Kena Kanker Paru, Kok Bisa?
Meski tak pernah menyentuh rokok, anak-anak dan perempuan bisa jadi korban kanker paru. Bahaya tersembunyi datang dari asap orang lain hingga partikel
Penulis:
Rina Ayu Panca Rini
Editor:
Acos Abdul Qodir
Tak Pernah Merokok, Tapi Anak dan Perempuan Bisa Kena Kanker Paru, Kok Bisa?
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kanker paru selama ini identik dengan perokok aktif. Namun faktanya, penyakit mematikan ini juga mengintai anak-anak dan perempuan yang sama sekali tidak pernah merokok. Bahkan, tren kasus kanker paru pada non-perokok terus meningkat setiap tahun.
Menurut Dr. dr. Desdiani, SpP, MKK, MSc (MBioEt), Pakar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi IPB University, sekitar 15 hingga 25 persen kasus kanker paru justru terjadi pada mereka yang tidak pernah merokok seumur hidupnya.
“Risiko kanker paru lebih tinggi bila terpapar sejak masa kanak-kanak dibandingkan saat dewasa,” jelas Dr Desdiani, dikutip, Rabu (9/7/2025).
Residu Rokok Sama Bahayanya
Paparan asap rokok dari orang lain menjadi salah satu penyebab utama.
Namun bukan itu saja. Residu rokok — sisa zat kimia yang menempel di permukaan seperti pakaian, dinding, dan lantai — juga menjadi pemicu yang sangat berbahaya.
“Anak-anak menjadi kelompok paling rentan, karena terpapar dari permukaan rumah, seperti lantai, pakaian, dan benda lain. Residu ini bisa menyebabkan kerusakan DNA,” tegasnya.
Yang mengkhawatirkan, residu rokok bisa bertahan berminggu-minggu hingga bertahun-tahun setelah rokok dimatikan. Artinya, bahaya terus mengintai meski tidak ada asap yang terlihat di udara.
Baca juga: Tips dari Dari Dokter Tirta Mengatasi Sakit Kepala Usai Begadang, Kompres Air Hangat Lalu Cek Posisi
Polusi Udara dan Bahaya Tak Terlihat
Selain rokok, polusi udara juga berperan besar dalam meningkatkan risiko kanker paru. Partikel halus seperti PM2.5 bisa menembus paru-paru dan memicu perubahan sel yang berujung kanker.
Sayangnya, kanker paru pada non-perokok kerap terlambat terdeteksi karena gejalanya muncul di stadium lanjut.
“Jika ada tumor 1 cm di paru, kita tidak akan menyadarinya karena belum menekan saluran napas,” ungkap Dr Desdiani.
Gejala baru terasa saat tumor membesar, seperti batuk kering berkepanjangan, nyeri dada, atau sesak napas — gejala yang sering kali diabaikan karena dianggap ringan.
Solusi: Rumah Bebas Asap dan Edukasi Sejak Dini
Langkah utama pencegahan adalah menciptakan lingkungan bebas asap dan bebas residu rokok, khususnya di rumah tangga.
Ventilasi rumah yang baik dan kesadaran untuk tidak merokok di dalam rumah menjadi kunci.
“Berhenti merokok adalah langkah terbaik, tapi yang tak kalah penting adalah melindungi anggota keluarga dari paparan asap maupun sisa rokok,” kata dia.
Edukasi tentang bahaya third-hand smoke (asap rokok pihak ketiga) masih minim, padahal risikonya sangat nyata.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia
kanker paru
perempuan
anak-anak
anak
asap rokok
reside rokok
polusi udara
tips
Google Discover
SDG05-Kesetaraan Gender
All Sedayu Hotel Kelapa Gading, Pilihan Ideal untuk Acara Bisnis dan Keluarga di Jakarta Utara |
![]() |
---|
Atalia Praratya Serukan Penguatan Perlindungan Anak Pasca Kasus Kekerasan AMK |
![]() |
---|
Doa Nabi Ibrahim untuk Anak Saleh dan Istri yang Menyenangkan Hati |
![]() |
---|
Cara Widi Mulia Temukan Bakat Seni Dru, Widuri dan Den Bagus |
![]() |
---|
Sinopsis Film Perempuan Pembawa Sial, Lengkap dengan Daftar Pemain dan Jadwal Tayang di Jakarta |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.