Ingin Kurus, Lalu Tiru Cara Diet yang Viral di Media Sosial, Ahli Gizi Ingatkan Bahaya Penyakit Ini
Banyak remaja saat ini menjalani diet ekstrem demi mengikuti tren gaya hidup sehat yang viral di media sosial.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Banyak remaja saat ini menjalani diet ekstrem demi mengikuti tren gaya hidup sehat yang viral di media sosial.
Sayangnya, tidak semua diet tersebut benar dan sesuai dengan kebutuhan tubuh mereka.
Baca juga: Alasan Diet, Banyak Remaja Hindari Sarapan, Benarkah Bikin Gemuk? Ini Penjelasan Ahli Gizi
Ahli gizi dari RS Nirmala Suri Sukoharjo R. Radyan Yaminar, S. Gz, Dietisie, mengingatkan bahwa diet bagi remaja bukan hanya soal menguruskan badan, tetapi harus dilakukan dengan cara yang sehat dan tepat.
“Remaja itu cenderung mengikuti yang lagi trending, mereka biasanya masih mencari jati diri, kemudian ini lagi trending, jadi mereka langsung mengikuti gaya hidup seperti itu," ungkapnya pada live streaming Beauty Health di kanal YouTube Tribun Health, Sabtu (28/6/2025).
Padahal, kesehatan jangka panjang mereka bisa terancam jika pola makan tidak dijaga sejak dini.
Pola makan yang baik harus mulai dikenalkan sejak masa remaja karena kebiasaan makan saat ini akan membentuk kondisi tubuh saat dewasa.
Baca juga: Lisa Mariana Diet Ekstrem Usai Operasi Bariatrik, Cuma Makan Kuah Kaldu dan Minum Air Putih
Jika remaja terbiasa makan secara tidak seimbang, maka mereka berisiko terkena penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi, hingga kolesterol tinggi ketika dewasa.
Radyan menjelaskan bahwa penyakit kronis ini tidak muncul secara tiba-tiba, melainkan merupakan hasil dari kebiasaan buruk dalam jangka waktu lama.
Oleh karena itu, menjaga pola makan sehat sejak usia belia sangat penting.

Sayangnya, banyak remaja yang justru meniru diet-diet populer dari influencer di TikTok atau Instagram, tanpa menyadari bahwa metode tersebut tidak selalu sesuai dengan kebutuhan tubuh mereka yang sedang dalam masa transisi.
Lebih lanjut, Radyan menekankan pentingnya prinsip isi piringku sebagai panduan sederhana untuk membentuk pola makan sehat.
Komposisi makanan dalam piring seharusnya mengandung karbohidrat yang cukup, protein yang tinggi, serta sayur dan buah sebagai sumber serat dan mikronutrien.
Para remaja putri juga disarankan untuk memperhatikan asupan zat besi guna mencegah anemia yang cukup umum di kalangan mereka.
“Kalau misalkan remaja-remaja itu bingung gitu kan, aku harus makan seperti apa gitu ya, biasanya memang panduan pada isi piringku itu sudah meliputi cara makan yang sehat dan juga bergizi,” jelas Radyan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.