Senin, 29 September 2025

1 dari 6 Pasangan di Dunia Alami Kesulitan Hamil, Bagaimana Kondisi di Indonesia?

Di Indonesia, angka infertilitas diperkirakan mencapai 10–15 persen pada pasangan usia subur. Apa penyebab dan bagaimana mengatasinya?

|
Tribunnews.com/Rina Ayu
PROGRAM KEHAMILAN - Dokter spesialis Obstetri dan Ginekologi Prof. Dr. dr. Budi Wiweko, Sp.OG yang hadir membawakan materi dengan judul Time to Pregnancy: Between hope or hype mengatakan, program bayi tabung (IVF) memang membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Namun dengan pemeriksaan yang komprehensif dan mild ovarian stimulation dengan menggolongkan pasien ke dalam poor, normal, atau hyper-responders, dapat sedikit mengurangi biaya yang dikeluarkan. Hal ini terungkap dalam kegiatan seminar dan simposium ilmiah ‘Ilmu di Balik Proses Kehamilan’ di Jakarta pada Minggu (16/6/2025). 

1 dari 6 Pasangan di Dunia Alami Kesulitan Hamil, Bagaimana di Indonesia?

Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA – Infertilitas masih menjadi tantangan besar di dunia kesehatan reproduksi, dengan estimasi 1 dari 6 pasangan di dunia mengalami kesulitan untuk hamil.

Di Indonesia, angka infertilitas diperkirakan mencapai 10–15 persen pada pasangan usia subur.

Hal ini terungkap dalam kegiatan seminar dan simposium ilmiah ‘Ilmu di Balik Proses Kehamilan’ sebagai bagian perayaan ulang tahun Smart Fertility Clinic di Jakarta pada Minggu (16/6/2025).

Dalam sambutannya, CEO Smart Fertility Clinic, dr. Laura Leandra Setiawan menuturkan, angka infertilitas di Indonesia terus meningkat, dengan estimasi 4 – 6 juta orang alami gangguan kesuburan.

Adapun penyebab gangguan kesuburan kini semakin kompleks.

Mulai dari gaya hidup modern, life style yang berubah, tren menikah di usia matang hingga dampak dari polusi.

Kondisi ini membuat sekitar 8.000 pasangan Indonesia yang pergi melakukan program kehamilan di luar negeri misalnya ke Malaysia, Penang, Thailand dan Singapura.

“Padahal di Indonesia dokter dan teknologinya tidak kalah dengan luar negeri. Angka keberhasilan bayi tabung di tanah air juga tinggi,” ujar dia.

Salah satu metode yang bisa menjadi pilihan untuk penanganan infertilitas adalah dengan Intrauterine Insemination (IUI), yaitu prosedur memasukkan sperma yang telah diproses di dalam laboratorium ke dalam rahim saat ovulasi.

Meskipun tergolong prosedur yang sederhana dan lebih terjangkau dibandingkan bayi tabung (In Vitro Fertilization), tingkat keberhasilan IUI berkisar antara 10– 20 persen tergantung pada usia, kualitas dan jumlah sperma, kondisi rahim, dan juga saluran tuba.

Ia menekankan, pentingnya peningkatan pengetahuan dan kolaborasi untuk memajukan dunia fertilitas terutama di Indonesia.

Acara ini dihadiri oleh para dokter spesialis obstetri dan ginekologi (Obgyn), dokter spesialis andrologi, serta dokter umum dari berbagai daerah.

Dokter spesialis Obstetri dan Ginekologi Prof. Dr. dr. Budi Wiweko, Sp.OG yang hadir membawakan materi dengan judul Time to Pregnancy: Between hope or hype mengatakan, program bayi tabung (IVF) memang membutuhkan biaya yang tidak sedikit.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan