Senin, 29 September 2025

Ancaman Tripledemic, Lindungi Lansia dari Gelombang Baru COVID-19, Influenza dan RSV

Kelompok lanjut usia (lansia) disebut sebagai populasi paling rentan terhadap dampak serius dari ketiga virus covid, influenza, dan RSV.

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Willem Jonata
Tribunnews.com/ Eko Sutriyanto
ILUSTRASI LANSIA - Selain COVID-19 dan Influenza, satu virus lain yang mulai mendapat perhatian serius adalah Respiratory Syncytial Virus (RSV). Ketiga virus ini kini bersirkulasi bersamaan dalam fenomena yang dikenal sebagai tripledemic. Kelompok lanjut usia (lansia) disebut sebagai populasi paling rentan terhadap dampak serius dari ketiga virus tersebut 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Wabah infeksi saluran pernapasan kembali meningkat di sejumlah negara Asia. 

Selain COVID-19 dan Influenza, satu virus lain yang mulai mendapat perhatian serius adalah Respiratory Syncytial Virus (RSV).

Ketiga virus ini kini bersirkulasi bersamaan dalam fenomena yang dikenal sebagai tripledemic.

Kelompok lanjut usia (lansia) disebut sebagai populasi paling rentan terhadap dampak serius dari ketiga virus tersebut. 

Baca juga: Covid-19 Meningkat di Asia, Kemenkes RI Beri Instruksi Rumah Sakit dan Puskesmas Memperketat Deteksi

Situasi ini pun menjadi sorotan Kementerian Kesehatan RI, seiring laporan lonjakan kasus COVID-19 di Singapura, Bangkok, dan Hong Kong. 

Di Singapura, lonjakan kasus terjadi dua tahun setelah status endemi diberlakukan dan menurunnya imunitas kelompok diyakini sebagai penyebab utama.
RSV Bukan Lagi Sekadar Penyakit Anak

RSV selama ini dikenal sebagai virus yang sering menyerang anak-anak. 

Namun, sejumlah studi menunjukkan bahwa pada orang dewasa—terutama lansia—RSV justru dapat menimbulkan gejala yang lebih parah dibandingkan Influenza atau bahkan COVID-19.

Gejala RSV antara lain batuk, pilek, demam, sesak napas, dan mengi. 

Pada lansia atau individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, infeksi RSV bisa berkembang menjadi pneumonia atau bronkiolitis (radang saluran napas bawah). 

Penularannya pun tergolong cepat, melalui percikan napas, sentuhan langsung, atau permukaan yang terkontaminasi.

Sayangnya, infeksi RSV masih jarang menjadi perhatian dalam proses diagnosis infeksi saluran napas pada orang dewasa di Indonesia, sehingga potensi bahayanya kerap luput dari deteksi dini.

Praktisi kesehatan dr. Ngabila Salama menjelaskan, RSV merupakan virus yang umum menyerang bayi, lansia, dan orang dengan daya tahan tubuh rendah. 

"Gejala RSV biasanya berupa hidung tersumbat, batuk kering atau berdahak, demam ringan, dan napas berbunyi (mengi)," ujarnya seperti dikutip dari Wartakotalive belum lama ini. 

"Pada bayi, RSV dapat menyebabkan kesulitan bernapas dan menyusu. Virus ini menular melalui droplet serta kontak langsung dengan benda yang terkontaminasi. Komplikasi serius dari RSV adalah bronkiolitis dan pneumonia,” tambahnya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan