Program Makan Bergizi Gratis
Kepala BGN Ungkap Bakteri Penyebab Ratusan Siswa di Bogor Keracunan Menu MBG
Ratusan siswa di Kota Bogor mengalami keracunan usai santap menu MBG. Kepala BGN Dadan Hindayana mengungkapkan penyebabnya.
Penulis:
Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor:
Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana mengungkapkan penyebab ratusan siswa di Kota Bogor mengalami keracunan usai menyantap program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Dia pun menyebut, jika makanan tersebut telah terkontaminasi bakteri.
Baca juga: DPR Minta Wacana Asuransi Penerima MBG Dikaji Ulang, Khawatir Pemborosan Anggaran
Hal itu disampaikan Dadan usai berdiskusi dengan perwakilan Ombudsman RI di gedung Ombudsman RI, Jalan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta, Rabu (14/5/2025).
"Kami sudah cek bahwa penyebabnya, ini sudah keluar dari lab bahwa ada istilahnya kontaminasi Salmonella dan E.coli ya, dari bakteri," kata Dadan Hindayana.
Dadan pun menyebut, bakteri-bakteri itu berasal dari bahan baku makanan seperti telur dan sayuran.
Baca juga: 223 Anak di Bogor Jadi Korban Keracunan MBG, BPOM dan Wali Kota Bogor Ambil Sikap
Sehingga, makanan itu tidak dicurigai terkontaminasi bakteri saat pertama kali disajikan kepada para siswa.
"(terkontaminasi) Itu dari air, ada di bahan baku, telur dan juga ada di sayuran. Saya bertanya juga kepada korbannya bahwa tidak ada hal yang mencurigakan terkait hal itu," terang Dadan.
Terkait peristiwa itu, Dadan juga telah mendapat laporan dan mengecek langsung penyebab keracunan para siswa tersebut.
Maka, pihaknya pun akan memperpendek waktu penyajian makanan hingga bisa dikonsumsi oleh penerima manfaat. Dimana, makanan yang telah disajikan harus segera dikonsumsi.
"Kita mungkin sudah harus perketat supaya tidak terjadi lagi. Karena masakan ini kan ada batas waktunya untuk konsumsi," jelas Dadan.
Diketahui, total sampai saat ini ada 223 anak di Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat, menjadi korban keracunan makan bergizi gratis (MBG).
Korban keracunan ini berasal dari sembilan sekolah, yakni TK Bina Insani 28 orang, SD Bina Insani 13 orang, SMP Bina Insani 96 orang, SMA Bina Insani satu orang, SDN Kukupu 3 delapan orang, SDN Kedung Waringin tujuh orang, SMP Bina Greha delapan orang, SDN Kedung Jaya 1 16 orang, dan SDN Kedung Jaya 2 46 orang.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.