Program Makan Bergizi Gratis
223 Anak di Bogor Jadi Korban Keracunan MBG, BPOM dan Wali Kota Bogor Ambil Sikap
Dinas Kesehatan (Dinkes) mendata ada 223 korban keracunan makan bergizi gratis (MBG), Wali Kota Bogor memberikan jawaban atas peristiwa ini
Penulis:
Galuh Widya Wardani
Editor:
Febri Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM - Total sampai saat ini ada 223 anak di Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat, menjadi korban keracunan makan bergizi gratis (MBG).
Korban keracunan ini berasal dari sembilan sekolah, yakni TK Bina Insani 28 orang, SD Bina Insani 13 orang, SMP Bina Insani 96 orang, SMA Bina Insani satu orang, SDN Kukupu 3 delapan orang, SDN Kedung Waringin tujuh orang, SMP Bina Greha delapan orang, SDN Kedung Jaya 1 16 orang, dan SDN Kedung Jaya 2 46 orang.
Dinas Kesehatan (Dinkes) mendata 223 korban keracunan ini mengalami keracunan dengan tingkat keparahan yang berbeda.
“Secara kumulatif total korban yang tercatat sebanyak 223 orang, dengan rincian 45 orang menjalani rawat inap, 49 orang menjalani rawat jalan, dan 129 orang mengalami keluhan ringan,” kata Kadinkes Kota Bogor Sri Nowo Retno dalam keterangan tertulisnya yang dilansir TribunnewsBogor, Selasa (13/5/2025).
Anak-anak yang menjalani rawat inap tersebar di beberapa rumah sakit sebagai berikut.
- Sebanyak 11 orang di RS Hermina
- 9 orang di RS Islam
- 5 orang di Mayapada
- 4 orang di RS Azra
- 4 orang lagi di RSUD Kota Bogor
- 3 orang di RS PMI
Baca juga: Asuransi MBG di Tengah Maraknya Kasus Keracunan Tuai Kritikan: Buang Anggaran, Dinilai Akal-akalan
- 2 orang di RS EMC
- 2 orang di RS RS Graha Medika
- 2 orang di RS Juliana
- 2 orang di RS Salak
- 1 orang di RS Siloam
Makanan Mengandung Bakteri
Berdasarkan hasil uji laboratorium sampel makanan makan bergizi gratis (MBG), penyebab keracunan 223 orang di Kota Bogor diduga karena makanan mengandung bakteri
Wali Kota Bogor Dedie Rachim mengatakan bakteri yang terkandung dalam dua makanan itu bakteri Coli dan Salmonella.
“Dari hasil pemeriksaan Lab kurang lebih hampir 4 hari terakhir hasilnya menunjukan beberapa bahan itu mengandung bakteri Coli dan Salmonella,” kata Dedie Rachim di Rumah Dinas Wali Kota Bogor, Senin (12/5/2025).
Bakteri ini didapat dari dua jenis makanan yang disajikan kepada siswa.
Adapun menu makanannya adalah telur ceplok saus barbeque, dan tumis tahu tauge yang dimasak pada malam hari dan didistribusikan kepada siswa pada siang hari.
Bakteri ini akhirnya menyebabkan ratusan siswa mengalami gejala keracunan mulai dari muntah-muntah sampai diare.
Sikap BPOM dan Wali Kota Bogor
Dedie Rachim bersama Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di Bogor mengambil sikap atas insiden ratusan siswa keracunan MBG.
Menurut Dedie, bagaimanapun program Makan Bergizi Gratis (MBG) ini program yang sangat baik.
Untuk menghindari kejadian ini tak terulang kembali, pihaknya melakukan evaluasi menyeluruh
"Saya bilang tidak (tidak usah takut), tentu ke depan kita perbaiki. Kita minta juga urusan perbaikan ini yang bukan di wilayah pemerintah daerah karena ada BGN (Badan Gizi Nasional) dan ada pihak-pihak pengampu lainya," kata Dedie Rachim di rumah dinas Wali Kota Bogor, Senin.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.