Selasa, 7 Oktober 2025

Bakal Diuji Coba di Indonesia, Apa Isi Vaksin TBC Bill Gates?

Bill Gates saat ini tengah mengembangkan vaksin TBC untuk dunia. Indonesia bakal menjadi lokasi uji coba. Apa isi vaksin ini?

Freepik
VAKSIN BILL GATES - ilustrasi vaksin. Bill Gates saat ini tengah mengembangkan vaksin TBC untuk dunia. Indonesia bakal menjadi lokasi uji coba. Apa isi vaksin ini? 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi


TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia bakal menjadi lokasi uji coba vaksin tuberkulosis (TBC) yang dikembangkan oleh Bill & Melinda Gates Foundation.


Bill Gates saat ini memang tengah mengembangkan vaksin TBC untuk dunia.

Baca juga: Menkes Beberkan Keuntungan Indonesia Jadi Lokasi Uji Vaksin TBC Bill Gates


Dan Indonesia akan menjadi salah satu tempat uji coba.


Indonesia dipilih bersama India dan beberapa negara di Afrika sebagai lokasi uji klinis vaksin TBC karena beban penyakit yang tinggi dan kesiapan infrastrukturnya.

 

Isi Vaksin TBC Bill Gates

Apa Isi Vaksin TBC M72 Bill Gates ini?

Dilansir dari laman resmi Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO, vaksin M72/AS01E adalah vaksin kandidat subunit yang terdiri dari protein fusi imunogenik (M72) yang berasal dari dua antigen.

Baca juga: Menkes Pastikan WNI Bukan Kelinci Percobaan Vaksin TBC Milik Bill Gates


Dua antigen tersebut adalah Mycobacterium tuberculosis (M.tb) (MTB32A dan MTB39A), dan adjuvan milik GlaxoSmithKline (GSK) AS01E. 


AS01E adalah adjuvan yang sama yang digunakan dalam vaksin Shingrix GSK, serta dalam vaksin malaria baru RTS,S/AS01E.

BONEKA IKAN PAUS - Bill Gates memberikan hadiah boneka ikan Paus ke Kucing kesayangan Prabowo Bobby Kertanegara di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (7/5/2025).
BONEKA IKAN PAUS - Bill Gates memberikan hadiah boneka ikan Paus ke Kucing kesayangan Prabowo Bobby Kertanegara di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (7/5/2025). (istimewa)


Kandidat vaksin M72/AS01E dikembangkan oleh perusahaan farmasi GlaxoSmithKline, bermitra dengan AERAS. 


AERAS adalah organisasi nirlaba yang berpusat di AS, yang bertujuan untuk mendukung penelitian vaksin tuberkulosis.


"Organisasi  ini didanai oleh Yayasan Bill dan Melinda Gates, Departemen Pembangunan Internasional Inggris (DFID), dan organisasi lainnya. Upaya saat ini dikoordinasikan oleh Institut Penelitian Medis Bill & Melinda Gates," tulis WHO dilansir, Jumat (9/5/2025). 


Sebuah studi fase 2b telah dilakukan untuk mengevaluasi keamanan, imunogenisitas dan kemanjuran perlindungan vaksin M72/AS01E terhadap TB paru.

Baca juga: Menkes Nego agar Pabrik Vaksin TBC Milik Bill Gates Ada di Indonesia


Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian dua dosis M72/AS01E berhasil mengurangi perkembangan penyakit TB aktif dengan efikasi 50 persen (IK 90%, 12 hingga 71) pada orang dewasa yang negatif HIV dengan infeksi M.tb laten. 


Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa vaksin ini memicu respons imun yang ditandai dengan aktivasi sel T CD4+ penghasil interferon-gamma, dan produksi antibodi. 


Dilansir dari laman situs Bill & Melinda Gates Medical Research Institute (Gates MRI), kandidat vaksin TBC M72/AS01E telah dikembangkan sejak awal tahun 2000-an. 


Awalnya, vaksin ini dirancang dan dievaluasi secara klinis oleh perusahaan biofarmasi GSK hingga tahap pembuktian konsep (Fase 2b). GSK bermitra dengan Aeras dan International AIDS Vaccine Initiative (IAVI). 


Sedangkan pengembangan awal menggunakan dana dari GSK dan sebagian dari Gates Foundation. 


Pada 2020, GSK mengumumkan kemitraan dengan Gates MRI untuk pengembangan lebih lanjut vaksin TBC M72/AS01E.


GSK terus memberikan bantuan teknis kepada Gates MRI, memasok komponen adjuvan vaksin untuk uji coba Fase 3 dan akan menyediakan adjuvan pasca-lisensi jika uji coba berhasil.


 Adapun uji coba fase 3 telah dilaksanakan di Afrika Selatan. Indonesia, Vietnam, Zambia, Malawi, Mozambik, dan Kenya, juga akan menjadi lokasi uji coba.

 


Ujicoba di Indonesia hingga Afrika Selatan

Indonesia bersama empat negara lain menjadi lokasi uji klinik fase 3 kandidat vaksin TBC milik yayasan Bill Gates M72/AS01E .

Keempat negara lainnya itu adalah Afrika Selatan, Kenya, Zambia dan Malawi.

Lima negara yang berpartisipasi dalam uji coba ini merupakan negara-negara dengan beban penyakit TBC yang besar.

Secara global uji vaksin TBC ini diikuti lebih dari 20.081 orang.

Dikutip dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) negara Afrika Selatan menjadi negara dengan partisipan paling banyak.

Afrika Selatan mengikutsertakan 13.071 partisipan.

Kemudian disusul Kenya (3.579), Indonesia (2.095), Zambia (889), dan Malawi (447).

Partisipan Indonesia sebanyak 2.095 orang berasal dari kelompok usia remaja dan dewasa.

Di Indonesia, kegiatan ini dilaksanakan di berbagai institusi medis terkemuka, termasuk Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), RS Universitas Indonesia (RSUI), RSUP Persahabatan, RS Islam Cempaka Putih di Jakarta, serta Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (FK UNPAD) di Bandung.

Mengapa Dunia Perlu Vaksin TBC Baru?

Hal ini dijelaskan oleh Ketua Majelis Kehormatan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Prof Tjandra Yoga Aditama kepada Tribunnews.com di Jakarta, Jumat (9/5/2025)

Ia mengatakan, dunia kini memang memerlukan vaksin baru untuk TB.

Vaksin TBC baru menggantikan vaksin BCG yang kini digunakan.

Vaksin BCG sudah lama sekali dipakai. Ditemukan 1921 dan kini berumur 104 tahun.

Sehingga perlu vaksin yang baru.

“Vaksin BCG hanya memberi proteksi sebagian pada anak, dan tidak dapat mencegah terjadinya penyakit TB pada dewasa,” tutur dia.

Sebagai upaya mencapai target pengentasan tuberkulosis dunia atau zero TBC pada 2030 maka diperlukan vaksin baru yang lebih ampuh.

“Vaksin baru diharapkan dapat juga menjadi semacam imunoterapi dan atau terapi ajuvan, untuk memperpendek lama pengobatan TB,” ujar mantan direktur penyakit menular WHO Asia Tenggara ini.

 

Sumber : WHO dan Gates MRI

 

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved