Jumat, 3 Oktober 2025

Selain Infeksi Virus, Hepatitis Juga Bisa Dipicu oleh Kebiasaan Mengonsumsi Minuman Beralkohol

Dokter spesialis penyakit dalam dr. Steven Zulkifly Sp.PD menuturkan, penyebab hepatitis tidak hanya karena virus yang menyerang tubuh.

dok. warta kota
PEMICU HEPATITIS - Dokter spesialis penyakit dalam dr. Steven Zulkifly Sp.PD. Penyebab hepatitis tidak hanya karena virus, bisa juga karena kebiasaan mengonsumsi minuman beralkohol. 

 

TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Dokter spesialis penyakit dalam dr. Steven Zulkifly Sp.PD menuturkan, penyebab hepatitis tidak hanya karena virus.

Ada faktor infeksi dan non-infeksi. Penyebab hepatitis secara umum dibagi menjadi dua kelompok utama, yaitu hepatitis yang disebabkan oleh infeksi dan hepatitis non-infeksi.

"Penyebab hepatitis berupa infeksi dan non infeksi," kata dokter di RS Siloam Kebon Jeruk ini ditulis pada Senin (28/4/2025).

Ia menerangkan, virus hepatitis A, B, C, D, hingga E adalah penyebab infeksi yang paling sering. Ada pula cytomegalovirus dan virus herpes. Cacing hati juga bisa menyebabkan hepatitis.

Kasus yang  sering timbul di masyarakat  adalah hepatitis  A,  B,  dan C. Hepatitis tidak selalu disebabkan oleh infeksi virus.

Dokter Steven menjelaskan, dalam sejumlah kasus, peradangan hati justru dipicu oleh faktor non-infeksi, seperti konsumsi alkohol, penggunaan obat-obatan tertentu, penyakit autoimun, serta perlemakan hati.
 
Konsumsi alkohol yang berlebihan dan jangka panjang, dapat merusak sel-sel hati dan menyebabkan peradangan.

Karena itu, batasi jumlah dan frekuensi mengonsumsi minuman beralkohol secara ketat. Lalu, hepatitis yang disebabkan oleh obat-obatan juga perlu menjadi perhatian.

Penggunaan obat dalam jangka panjang sebaiknya selalu berada di bawah pengawasan dokter.

"Dosis parasetamol yang berlebihan, misalnya, bisa membuat terkena hepatitis. Konsultasi sebelum memulai pengobatan sangat penting untuk mengurangi risiko gangguan fungsi hati," ungkap dr Steven.

Baca juga: Penularan, Pencegahan hingga Penanganan Hepatitis yang Harus Diketahui


 
Selain itu, perlemakan hati yang umumnya dialami oleh individu dengan obesitas juga berisiko berkembang menjadi hepatitis jika tidak terkontrol.

Pencegahannya dapat dilakukan dengan menerapkan pola hidup sehat, seperti olahraga teratur, menjaga pola makan seimbang, dan mempertahankan berat badan ideal.

 

Baca juga: Jerman Dilaporkan Mengalami Peningkatan Kasus Campak dan Hepatitis B


Sementara itu, hepatitis akibat penyakit autoimun biasanya muncul secara tiba-tiba dan hingga kini belum ditemukan metode pencegahan yang efektif.
 

Gejala Hepatitis Akibat Autoimun

Hampir sama dengan infeksi virus pada umumnya, gejala hepatitis A berupa demam, meriang, sakit kepala, nafsu makan menurun dan muntah.

Bedanya, hepatitis A dapat disertai kondisi kuning yang biasanya bersifat akut. Sedangkan hepatitis B dan C sangat sulit dideteksi. Gejala-gejala baru muncul jika sudah terjadi komplikasi. 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved