Senin, 29 September 2025

Laki-Laki Lebih Berisiko Mengalami Penyakit Hemofilia, Ini Penjelasannya 

Seseorang yang diduga mengalami hemofilia bila muncul gejala seperti sering mengalami lebam di kulit. Lutut bengkak, merah, dan nyeri saat merangkak.

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
WARTA KOTA/WARTA KOTA/NUR ICHSAN
VAKSIMASI ANAK HEMOFILIA DAN PENYINTAS KANKER - Pemkab Tangerang, menggelar vaksinasi bagi kalangan penyandang hemofilia dan penyintas kanker anak di RSUD Kabupaten Tangerang, Selasa (32/8/2021). WARTA KOTA/NUR ICHSAN 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Laki-laki rentan mengalami penyakit hemofilia

Hemofilia adalah penyakit kelainan darah yang sebetulnya cukup jarang terjadi. 

Kondisi ini disebabkan karena kekurangan faktor pembekuan darah. Sehingga, penderita hemofilia lebih mudah mengalami perdarahan.

Lantas kenapa laki-laki lebih rentan mengalami penyakit hemofilia? 

Baca juga: Hari Hemofilia Sedunia 2025: Pasien di Indonesia Masih Kesulitan Akses Obat dan Diagnosis

Dokter Spesialis Anak Subspesialisasi Hematologi Onkologi, Dr dr Novie Amelia Chozie, Sp.A(K) pun beri penjelasan. 

Menurut dr Novie, hal ini terjadi karena hemofilia merupakan penyakit yang melekat pada kromosom X dan diturunkan secara genetik.

Kromosom pria terdiri dari satu kromosom X dan satu kromosom Y. 

Jadi, jika kromosom X yang diturunkan dari ibu mengalami kelainan, anak laki-laki akan menderita hemofilia.

"Pada laki-laki hanya punya satu kromosom X. Begitu ada kerusakan di gen memproduksi faktor 8 dan 9 akan langsung mengalami gejala," ungkapnya pada talkshow kesehatan, Rabu (23/4/2024). 

Berbeda dengan laki-laki, perempuan memiliki dua kromosom X.

"Jika salah satu rusak (kromosom X) bisa dibantu dengan (kromosom X) yang normal. Sehingga pada perempuan tidak mengalami gejala. Kalau ada, gejala ringan saja," imbuhnya. 

Penyakit ini umumnya bisa diturunkan dari ibu ke anak laki-lakinya. 

Penyakit Hemofilia bisa diturunkan dari seorang ibu pembawa sifat kepada anak laki-lakinya.

"Tapi ada juga pasien bercerita sebenarnya di keluarga gak ada dok yang sakit hemofilia. Jadi kita menduga sekitar 30 persen tidak ada riwayat keluarga,"sambung dr Novie. 

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan