Senin, 29 September 2025

Ini Makanan yang Sebaiknya Dihindari Pasien Gangguan Pencernaan Irritable Bowel Sydrome

Irritable bowel sydrome IBS adalah gangguan fungsional pada sistem pencernaan yang memengaruhi usus besar yang picu perubahan pola buang air besar.

IST
GANGGUAN PENCERNAAN - Irritable bowel sydrome IBS adalah gangguan fungsional pada sistem pencernaan yang memengaruhi usus besar yang picu perubahan pola buang air besar. 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA -- Dokter spesialis penyakit dalam konsultan gastroenterohepatologi Dr. dr. I Ketut Mariadi menuturkan, penderita irritable bowel sydrome (IBS) perlu memperhatikan makanan yang mereka konsumsi.

Diketahui, IBS adalah gangguan fungsional pada sistem pencernaan yang memengaruhi usus besar.

Baca juga: Punya Masalah Pencernaan, Kapan Waktu yang Tepat Jalani Prosedur Gastroskopi?

Kondisi ini menyebabkan perubahan pola buang air besar yang tidak teratur, disertai kram perut, kembung, diare, atau konstipasi.

"Karena itu sebaiknya menghindari makanan tertentu agar gejalanya tidak semakin memburuk," ujar dia dikutip di Jakarta, Rabu (23/4/2025).

Beberapa jenis makanan yang sebaiknya dihindari oleh penderita IBS antara lain:


·     Makanan tinggi FODMAP (Fermentable Oligosaccharides, Disaccharides, Monosaccharides, and Polyols) seperti bawang putih, bawang bombay, apel, semangka, dan kembang kol.

·     Makanan berlemak tinggi: seperti gorengan, makanan cepat saji, dan produk olahan yang mengandung banyak minyak.

ILUSTRASI SUSU - Hasil pengolahan AI pada Senin (17/3/2025) menunjukkan gambar segelas susu. Susu mengandung banyak manfaat bagi kesehatan.
ILUSTRASI SUSU - Hasil pengolahan AI pada Senin (17/3/2025) menunjukkan gambar segelas susu. Susu mengandung banyak manfaat bagi kesehatan. (Generated by AI)

·     Produk susu bagi yang memiliki intoleransi laktosa: termasuk susu sapi, keju, dan yogurt tertentu.

·     Minuman berkafein dan beralkohol yang dapat merangsang kontraksi usus secara berlebihan.

·     Pemanis buatan: seperti sorbitol dan manitol yang sering ditemukan dalam permen bebas gula dan minuman bersoda.
 
Dokter Ketut mengatakan, IBS dapat menjadi kondisi yang sangat mengganggu aktivitas sehari-hari bahkan bisa kronis.

“Karena itu diagnosis yang benar dan edukasi pasien sangat penting," urai dia.
 
Adapun pendekatan pengobatan berfokus pada manajemen gejala dan perubahan gaya hidup.

Selain faktor makanan, stres dan kecemasan  juga bisa memicu kontraksi usus yang berlebihan atau memperlambat gerakan usus.

Olahraga seperti yoga dan berjalan kaki juga dapat membantu meningkatkan pergerakan usus dan mengurangi stres.

“Penting bagi pasien untuk memahami bahwa IBS dapat dikontrol dengan pengelolaan yang tepat. Kombinasi antara perubahan gaya hidup, diet, serta pengobatan yang sesuai bisa membantu pasien hidup lebih nyaman,” kata Dr. dr. I Ketut Mariadi.
 

Gejala dan Diagnosa IBS

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan