Senin, 29 September 2025

Punya Masalah Pencernaan, Kapan Waktu yang Tepat Jalani Prosedur Gastroskopi?

Gastroskopi merupakan salah satu prosedur medis yang dapat digunakan untuk mendiagnosis berbagai gangguan pada saluran pencernaan .

Freepik.com
Ilustrasi seseorang yang alami gangguan pencernaan. Ini bisa dideteksi dengan Gastroskopi yang merupakan salah satu prosedur medis yang dapat digunakan untuk mendiagnosis berbagai gangguan pada saluran pencernaan seperti peradangan, tukak lambung, infeksi, hingga kanker lambung. 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Gastroskopi merupakan salah satu prosedur medis yang dapat digunakan untuk mendiagnosis berbagai gangguan pada saluran pencernaan seperti peradangan, tukak lambung, infeksi, hingga kanker lambung.

Lalu kapan prosedur itu bisa dilakukan pasien?

Baca juga: Meriam Bellina Kabarkan Alami Serangan Jantung, Sempat Muntah-muntah dan Dikira GERD Kambuh

Dokter spesialis penyakit dalam dr. Ignatius Bima Prasetya, Sp.PD menuturkan, prosedur ini membantu dokter untuk menilai kondisi kerongkongan, lambung, dan usus secara real-time.

"Dengan gastroskopi, kami dapat melihat langsung kondisi dalam saluran cerna pasien dan menentukan diagnosis dengan lebih akurat," ujarnya dikutip Selasa (15/4/2025).

Keunggulan gastroskopi adalah kemampuannya memberikan gambaran yang jelas, bersifat minimal invasif, serta lebih aman bagi pasien.
 

Syarat Gastroskopi

Sebelum menjalani gastroskopi, pasien perlu berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.

 

Pasien juga mungkin perlu menjalani pemeriksaan darah serta berpuasa selama beberapa jam (sesuai dengan kondisi pasien).
 
Dokter juga akan menanyakan riwayat kesehatan pasien, termasuk apakah pasien memiliki alergi.

Apabila pasien mengonsumsi obat pengencer darah, dokter mungkin akan menyarankan penghentian sementara, jika akan dilakukan tindakan intervensi seperti pengangkatan polip, untuk mengurangi risiko perdarahan saat prosedur dilakukan.

ilustrasi GERD
ilustrasi GERD (Freepik)


 
Selama prosedur berlangsung, pasien bisa diberikan anestesi umum untuk mengurangi ketidaknyamanan pada saat tindakan.

Gastroskop kemudian dimasukkan melalui mulut dan diarahkan ke saluran pencernaan untuk mendeteksi adanya kelainan. Jika ditemukan kelainan, dokter bisa langsung mengambil sampel jaringan (biopsi) untuk pemeriksaan lebih lanjut di laboratorium.

Setelah prosedur selesai, pasien umumnya perlu beristirahat sejenak sebelum diperbolehkan pulang.
 
Tidak semua pasien GERD atau gastroesophageal reflux disease perlu menjalani gastroskopi.

Pasien dengan gejala GERD yang semakin berat, seperti nyeri menelan, muntah darah, atau penurunan berat badan yang signifikan, disarankan menjalani gastroskopi untuk memastikan kondisi mereka dan mencegah komplikasi lebih lanjut.
 
Selain itu, gastroskopi juga dapat membantu dalam menilai efektivitas pengobatan GERD.

Berikut tanda bahaya yang mengindikasikan GERD sudah dalam tahap serius antara lain:

·     Ketika terasa sulit menelan (disfagia).
·     Ada rasa nyeri saat menelan (odinofagia).
·     Gejala bronkial berulang dan pneuminia aspirasi.
·     Suara terdengar serak (disfonia).
·     Batuk berulang atau sering kambuh.
·     Adanya perdarahan di saluran cerna.
·     Mual atau muntang yang sering terjadi.  
·     Nyeri persisten.
·     Kekurangan zat besi yang menyebabkan anemia.
·     Penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas dan terus berlanjut.
·     Pembengkakan kelenjar getah bening (limfadenopati).
·     Adanya benjolan di bagian atas perut (epigastrum).
·     Gejala tidak umum yang pertama kali muncul pada usia 44-45 tahun.
·     Riwayat keluarga memiliki kanker esofagus atau kanker lambung.
 
Jika pasien mengalami gejala tersebut, sangat penting untuk segera menjalani pemeriksaan lanjutan agar kondisi tidak semakin memburuk.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan