Kamis, 2 Oktober 2025

PB IDI: Masa Inkubasi Virus HMPV 3-6 Hari. Menyebar Lewat Percikan Droplet

Beberapa negara seperti Malaysia dan India telah melaporkan adanya temuan kasus penyakit HMPV ini di negara mereka. 

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Choirul Arifin
Tribunnews.com/Igman Ibrahim
Anggota Bidang Penanggulangan Penyakit Menular Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Prof DR Dr Erlina Burhan, SpP(K). 

Pada kondisi yang lumayan berat, virus bisa memperbanyak diri, melebar dan merusak jaringan paru-paru, sehingga menimbulkan pneumonia. 

"Pada bayi biasanya timbul bronchiolitis. Bronchiolitis itu adalah inflamasi di saluran napas yang kecil," tutupnya. 

Jangan Panik Hadapi Penyebaran Virus HMPV

Dia juga mengajak masyarakat agar tidak perlu panik. 

Karena, penyakit HMPV ini umumnya bergejala ringan. Dan jika terlanjur terinfeksi, cukup dilakukan rawat jalan

“Jadi gejalanya dikatakan ringan, sehingga cukup dirawat jalan saja,” ungkapnya dalam media briefing virtual yang diselenggarakan oleh PB IDI, Rabu (8/1/2025).  

Selain itu, Erlina mengungkapkan jika virus HMPV bukanlah penyakit baru. Virus HMPV sudah ditemukan sejak 2001 atau 24 tahun yang lalu. 

Sehingga, tidak heran jika virus ini sudah beredar lama ke banyak negara, termasuk Indonesia. 

Namun karena gejala yang ditimbulkan ringan, tidak dilakukan pemeriksaan atau surveilance untuk mendeteksi virus tersebut. 

“Iya, bukan saja di China, sebetulnya sekitar akhir tahun di Amerika juga demikian. Terjadi sedikit peningkatan. Nah, mungkin juga ada berhubungan dengan bahwa penyebaran ini lebih banyak pada musim dingin. Musim semi atau musim dingin,” imbuhnya.

Namun, Erlina tetap mengingatkan masyarakat untuk jangan berpikir bahwa Indonesia tidak mungkin akan terinfeksi virus HMPV ini. 

Kementerian Kesehatan sudah merilis ditemukannya kasus-kasus HMPV pada anak di Indonesia.

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved