Wabah Pneumonia Merebak, Bisa Dicegah Lewat Perilaku Hidup Bersih Sehat dan Vaksinasi
Bakteri penyebab pneumonia antara lain, Streptococcus pneumoniae, Haemophilus influenzae, Mycoplasma pneumoniae dan Chlamydophila pneumoniae.
Penulis:
Choirul Arifin
Dokter spesialis penyakit dalam dr. Dirga Sakti Rambe, M.Sc., Sp.PD. mengatakan, pneumonia dapat disebabkan oleh infeksi lebih dari satu kuman/patogen pada saat bersamaan, baik bakteri, virus, maupun jamur.
Infeksi tersebut terjadi di paru-paru dan meluas, menyebabkan penumpukan cairan dan hambatan aliran udara, sehingga menyulitkan proses pernapasan.
Pada kondisi ini, bernapas akan terasa berat dan membuat sesak.

Tentu saja kondisi ini tidak boleh dianggap remeh, terutama apabila dialami oleh anak-anak.
Untuk itu, sangat penting bagi orang tua menyadari bahaya dan risiko Pneumonia yang sampai dapat menyebabkan kematian. Penting sekali untuk melakukan upaya pencegahan sedini mungkin.”
UNICEF mencatat satu anak meninggal akibat pneumonia setiap 43 detik di seluruh dunia, menjadikannya penyebab utama kematian bayi dan anak - lebih banyak dari AIDS, malaria, dan campak sekaligus.
Sementara di Indonesia, pneumonia adalah penyebab 14,5% kematian pada bayi dan 5% kematian pada anak usia di bawah lima tahun. Meskipun mematikan, pneumonia merupakan salah satu penyakit yang bisa dicegah dan diobati.
“Pneumonia yang umumnya disebabkan bakteri Streptococcus pneumoniae dapat dicegah melalui vaksinasi pneumococcal conjugate vaccines atau PCV," ungkap dr Dirga.
Dia mengatakan, vaksin PCV dapat diberikan pada anak usia di bawah 1 tahun dengan dosis 3 kali, yaitu pada usia 2, 4 dan 6 bulan.
Selain pada anak-anak, vaksinasi PCV juga termasuk dalam rekomendasi imunisasi dewasa oleh Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI).
"Vaksinasi PCV direkomendasikan untuk semua anak dan orang dewasa untuk melindungi masyarakat Indonesia dari Pneumonia,” kata dr. Dirga.
Di Indonesia, vaksin PCV13 melindungi dari 13 serotipe pneumokokus, dan dengan perkembangan teknologi terbaru, kini telah tersedia vaksin PCV15 yang memberikan perlindungan tambahan untuk dua serotipe pneumokokus.
Vaksin PCV15 mampu melindungi dari 15 serotipe pneumokokus, dan telah mendapatkan izin edar dari Badan POM untuk digunakan di seluruh wilayah Indonesia.
Selain mencegah pneumonia, pemberian vaksinasi PCV juga dapat mencegah penyakit lainnya, seperti radang selaput otak (meningitis), infeksi darah (bakteremia) dan radang telinga (otitis) yang disebabkan oleh bakteri pneumokokus.
“Selain vaksinasi, masyarakat juga perlu melakukan langkah pencegahan pneumonia dengan menerapkan perilaku hidup bersih sehat," kata dr Dirga.
diantaranya cuci tangan dengan teratur, membersihkan dan mendesinfeksi permukaan yang sering disentuh, menutup mulut dan hidung saat batuk serta tidak merokok.
"Perlu juga membatasi kontak dengan asap rokok, serta lebih menjaga kesehatan bagi orang yang imunitasnya lemah,” ungkap dr. Dirga.
Pneumonia
Kementerian Kesehatan RI
Wabah pneumonia misterius
Mycoplasma Pneumoniae
Bakteri penyebab pneumonia
virus penyebab pneumonia
Dr. Dirga Sakti Rambe
Kemenkes Soroti Gaya Hidup Remaja: Jarang Makan Sayur dan Buah Serta 'Mager' |
![]() |
---|
Waspada! Banyak Camilan Anak Kandungan Gizinya Tidak Jelas, Berpotensi Picu Stunting |
![]() |
---|
Jemaah Haji Indonesia Dilaporkan Terpapar Pneumonia, Komisi IX DPR Minta Perketat Protokol Kesehatan |
![]() |
---|
Kasus Pneumonia di Kalangan Jemaah Haji, Kemenkes: Pentingnya Pencegahan dan Penanganan |
![]() |
---|
KABAR HAJI, Kemenkes Sebut Ada 99 Jemaah Terserang Pneumonia, 1 Orang Meninggal Dunia |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.