Minggu, 5 Oktober 2025

Ibadah Haji 2025

Kasus Pneumonia di Kalangan Jemaah Haji, Kemenkes: Pentingnya Pencegahan dan Penanganan

Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) mengidentifikasi beberapa faktor risiko yang bertendensi sebagai pencetus kasus pneumonia di kalangan jemaah.

Penulis: Lanny Latifah
Editor: Febri Prasetyo
Dok.Kemenkes RI
TENAGA KESEHATAN HAJI - Tim Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah sedang menolong jemaah haji yang membutuhkan perawatan. Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) mengidentifikasi beberapa faktor risiko yang bertendensi sebagai pencetus kasus pneumonia di kalangan jemaah. 

TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini faktor yang memunculkan risiko kasus pneumonia di kalangan jemaah haji.

Pneumonia merupakan peradangan pada kantung-kantung udara di paru-paru (alveoli) yang dapat disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur.

Di lingkungan ibadah haji yang padat dan dengan suhu panas ekstrem, risiko penularan infeksi pernapasan menjadi lebih tinggi.

Melansir laman Kemenkes, Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) pun mengidentifikasi beberapa faktor risiko yang bertendensi sebagai pencetus kasus pneumonia di kalangan jemaah haji.

Faktor yang Munculkan Risiko Pneumonia di Kalangan Jemaah Haji

  1. Suhu panas ekstrem, berdasarkan data real time KKHI, suhu hari ini di Makkah dan Madinah berkisar antara 41-47 derajat celcius. Suhu udara yang tinggi ini, jika kekurangan asupan cairan dapat menyebabkan dehidrasi yang bisa membuat tubuh lebih rentan terhadap infeksi.
  2. Kelelahan fisik, rangkaian ibadah haji yang padat, dari mulai lamanya perjalanan, umroh wajib hingga puncak di Armuzna, membutuhkan stamina fisik yang kuat, sehingga kelelahan dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh.
  3. Keramaian massa, penularan penyakit dengan kepadatan jemaah haji hingga jutaan orang dapat meningkatkan risiko penularan virus atau bakteri penyebab pneumonia.
  4. Riwayat penyakit penyerta (komorbiditas), jemaah dengan riwayat diabetes, hipertensi, penyakit jantung memiliki risiko lebih tinggi.

Sebagai informasi, sebanyak 99 jemaah haji Indonesia dilaporkan terserang pneumonia selama menunaikan ibadah di Tanah Suci.

Angka ini menjadi perhatian serius Kemenkes, mengingat pneumonia merupakan infeksi saluran pernapasan akut yang dapat berakibat fatal, terutama bagi jemaah dengan kondisi kesehatan yang rentan atau memiliki komorbiditas.

Baca juga: Suhu Makkah dan Madinah Capai 45 Derajat Celsius, Awas Dehidrasi, Jemaah Haji Diminta Sering Minum

Data yang dihimpun oleh KKHI, baik Daerah Kerja (Daker) Makkah maupun Madinah per tanggal 20 Mei 2025, cut-off pukul.16.00 WAS, menunjukkan bahwa jemaah yang terserang pneumonia tersebar di berbagai sektor dan kloter.

Mereka saat ini sedang menjalani perawatan intensif di rumah sakit rujukan di Makkah dan Madinah, Arab Saudi.

"Kami mencatat adanya peningkatan kasus pneumonia di kalangan jemaah haji kita. Dari 99 kasus pneumonia, ada satu jemaah yang meninggal dunia karena penyakit tersebut. Ini adalah kondisi yang harus diwaspadai, karena dapat berkembang menjadi lebih serius, jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat," ujar Liliek Marhaendro Susilo, Kepala Pusat Kesehatan Haji, di KKHI Madinah, Rabu (21/5/2025).

Liliek pun mengingatkan kepada jemaah untuk selalu waspada.

"Gunakan masker ketika batuk-pilek dan di area keramaian. Cuci tangan dengan sabun/hand sanitizer sebelum dan sesudah beraktivitas. Minum air putih/zam-zam sedikit demi sedikit hingga 2 liter sehari. Yang mempunyai komorbid dan sudah minum obat rutin, jangan lupa obatnya diminum secara teratur," tutur Liliek.

Ia pun berpesan bahwa puncak ibadah haji saat Armuzna memerlukan stamina yang tinggi, jemaah untuk mengurangi ibadah sunnah seperti umrah yang berulang kali.

Dia meminta jemaah untuk menyimpan energi dan jangan terlalu capek.

Jemaah juga diminta untuk tidak merokok di sembarang tempat dan menghormati orang lain yang tidak merokok.

"Segera melapor dan memeriksakan diri saat kurang enak badan ke petugas kesehatan haji dan pos kesehatan. Kesehatan jemaah adalah prioritas utama kami. Mari kita jaga bersama-sama agar ibadah haji berjalan lancar dan seluruh jemaah kembali ke Tanah Air dengan sehat," kata Liliek.

(Tribunnews.com/Latifah)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved