8 dari 10 Orang Indonesia Alami Neuropati Tanpa Terdiagnosis Lebih Awal
Penyakit kronis kerusakan saraf tepi dengan gejala seperti kebas, kesemutan di tangan dan kaki yang jika terlambat tertangani dapat menjadi permanen.
Neurometer merupakan aplikasi penilaian risiko neuropati pertama di Indonesia, sekaligus pemecahan Rekor MURI Deteksi Risiko Neuropati Terbanyak.
Kegiatan ini didukung oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI).
Brand Director Personal Healthcare P&G Health Indonesia, Anie Rachmayani ungkap jika, “Kampanye “Hidup Bebas Tanpa Kebas dan Kesemutan” terdiri dari berbagai kegiatan.
Di antaranya seperti seminar, pelaksanaan Neuropathy Check Point di 5 titik di Jakarta & sekitarnya.
Lalu ada, edukasi awam melalui media sosial, dan mengajak masyarakat melakukan deteksi dini risiko neuropati dengan Neurometer.
"Kami berharap dapat meningkatkan kesadaran tentang bagaimana gejala neuropati. Serta mendorong mereka untuk melakukan deteksi dini dan pengobatan tepat dengan asupan vitamin B neurotropik yang telah terbukti efektif,” tutup Anie.
Transplantasi dari Donor Meninggal Dunia Jadi Harapan Baru Pasien Gagal Ginjal |
![]() |
---|
Manfaatkan Teknologi Analisis Data, Industri Asuransi Sepakati Kerjasama dengan Kemenkes |
![]() |
---|
Sikat Gigi Saat Mandi Pagi dan Malam Sebelum Tidur Ternyata Kebiasaan yang Salah |
![]() |
---|
Kemenkes Ungkap Efek Domino Bunuh Diri: 35 Orang Ini Bisa Terdampak Psikologis |
![]() |
---|
Meningkatkan Kualitas Hidup Pasien Kanker Multiple Myeloma, Apa yang Harus Dilakukan? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.