Kamis, 2 Oktober 2025

Trik Wonosobo Turunkan Stunting Lebih Tinggi dari Angka Nasional, Edukasi Bidan hingga Dapur Sehat

Wonosobo, satu Kabupaten di Jawa Tengah adalah salah satu yang menyumbang kesuksesan menurunnya angka stunting.

Penulis: Anita K Wardhani
Editor: Sanusi
HO
Edukasi Bidan dan Intervensi Stunting di Pendopo Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, pada Minggu, 21 Mei 2023. Wonosobo mampu menurunkan angka stunting lebih dari yang dicapai secara nasional. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Anita K Wardhani

TRIBUNNEWS.COM, WONOSOBO – Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022 menunjukkan prevalensi stunting nasional mengalami penurunan menjadi 21,6 persen atau turun 2,8 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Wonosobo, satu Kabupaten di Jawa Tengah adalah salah satu yang menyumbang kesuksesan menurunnya angka stunting.

Hal ini diungkap Kepala BKKBN Hasto Wardoyo saat Edukasi Bidan dan Intervensi Stunting di Pendopo Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, pada Minggu, 21 Mei 2023.

Baca juga: Kejar Target Hapus Stunting di Wonosobo, Polri Gandeng Perusahaan Farmasi

“Wonosobo bisa menjadi best practice untuk penurunan stunting karena penurunannya jauh di atas nasional. Nasional hanya bisa menurunkan 2,8 persen sementara Wonosobo turun 5,4 persen Ini luar biasa,” jelas Hasto Wardoyo.

Dijelaskan pencapaian target ini tak lepas dari peran para bidan.

Tak heran jika pada acara yang didukung Dexa Group bekerjasama dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri), dan Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Wonosobo mengedukasi para bidan sebagai upaya pencegahan stunting.

Para bidan ditambah wawasannya agar lebih giat mencapai target penurunan stunting menjadi 14 persen pada 2024 dan 17,8 persen pada 2023.

Para bidan punya tugas mendidik kaum ibu hamil dan yang punya balita agar maksimal memerhatikan 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).

Baca juga: Bunda, Lakukan 2 Hal Ini Agar Si Kecil Terhindar dari Ancaman Stunting

Di hadapan bidan dan tamu yang hadir Asisten Kapolri Bidang Operasi Irjen. Pol. Agung Setya Imam Effendi kemudian tuan rumah yakni Bupati Wonosobo Afif Nur Hidayat dan Pimpinan Dexa Medica V Hery Sutanto, juga Ketua Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Jawa Tengah Sumarsih, Hasto menegaskan peran bidan dalam menurunkan target angka stunting.

Menurut Hasto, edukasi kepada para bidan memiliki peran yang penting karena bidan menjadi provider yang paling kompak dan paling dekat dengan masyarakat pedesaan. Bidan harus bisa mengawal sejak dari calon pengantin, karenanya jumlah tim pendamping mencapai 2.000 orang lebih, sementara bidan mencapai sepertiga atau sekitar 670 bidan.

“Itulah saya pesan ke bidan supaya mereka yang edukasi ke lingkungannya, termasuk soal nikahnya, hamilnya, kontrol pada saat 1.000 HPK. Wonosobo optimis untuk capai 14 persen, karena lihat trennya 5 persen jadi 2024 diharapkan tercapai. Kalau di 2023 target nasional di 17,8 persen-17,9 persen,” kata Hasto.

Baca juga: Wapres: Pemberdayaan Desa jadi Kunci Penanganan Stunting

Dapur Sehat Atasi Stunting

Sementara Bupati Wonosobo, Afif Nur Hidayat, penurunan angka stunting di Kabupaten Wonosobo didukung optimalisasi kolaborasi pentahelix, mulai dari perangkat daerah, dunia akademik, korporasi, serta lembaga nonorganisasi pemerintah.

“Kami juga mencanangkan dan melaksanakan beragam program di antaranya Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT) guna memberikan makanan bergizi bagi balita stunting dan ibu hamil.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved